Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Diet Zona Biru Memang Ampuh Bikin Panjang Umur? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 25/09/2023, 10:51 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Diet zona biru belakangan tengah populer di kalangan pencinta gaya hidup sehat.

Berawal dari serial dokumenter Netflix, Live to 100: Secrets of the Blue Zones yang mengulas gaya hidup para centenarian, orang-orang yang hidup hingga usia 100 tahun, di berbagai wilayah zona biru.

Rutinitas olahraga, dukungan sosial, tujuan hidup, dan pola makan mereka dianggap berdampak pada usianya.

Baca juga: Mengungkap Rahasia di Balik Umur Panjang Penduduk Zona Biru

Adapun, wilayah zona biru mengacu pada area geografis di mana rata-rata umur manusia jauh lebih lama dibandingkan sekitarnya, atau bahkan sebagian lain di dunia.

Ada lima lokasi zona biru yang kini dikenal luas yakni:

  • Semenanjung Nicoya, Kosta Rika
  • Ikaria, Yunani
  • Sardinia, Italia
  • Okinawa, Jepang
  • Loma Linda, CA, Amerika Serikat

Apa itu diet zona biru?

Sejauh ini, tidak ada diet zona biru yang pasti meskipun ada beberapa kesamaan yang bisa dijadikan acuan.

“Cara orang makan di zona biru belum tentu merupakan 'diet' karena ini adalah pola makan, jadi tidak ada 'makanan terlarang' atau 'aturan' yang mengaturnya," ujar Jordan Hill, ahli diet asal Florida.

Sebaliknya, ada penekanan kuat pada moderasi dan keseimbangan serta kesenangan makanan sesekali bisa menjadi bagian dari itu.

Baca juga: 5 Manfaat Diet Zona Biru, Kurangi Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung

“Pola pola makan umum di kalangan zona biru mencakup penekanan pada makanan nabati (buah-buahan, sayur-sayuran, polong-polongan, biji-bijian) dan lemak sehat (minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian),” kata Hill.

Sebagian besar zona biru tidak sepenuhnya vegetarian, meskipun konsumsi daging tergolong rendah.

“Meskipun masyarakat di wilayah ini masih mengonsumsi daging, namun frekuensinya cenderung lebih sedikit dan dalam porsi yang lebih kecil. Kontrol porsi secara umum dan makan dengan penuh perhatian adalah praktik yang umum, dan makanan biasanya dimakan secara komunal,” tambah Hill.

Baca juga: 3 Dampak Negatif Terlalu Banyak Makan Daging Merah di Usia 50 Tahun

Ilustrasi makanan tinggi serat pilihan masyarakat di zona biruUnsplash Ilustrasi makanan tinggi serat pilihan masyarakat di zona biru

Amanda Velazquez, DABOM, Direktur Pengobatan Obesitas di Cedars-Sinai, setuju dengan menjelaskan, orang-orang di zona biru memiliki nilai yang sama seputar makanan dan pola makan.

“Sayuran harus menjadi kelompok makanan utama dalam diet Anda. Pilih kacang-kacangan, tahu, dan kacang-kacangan sebagai protein nabati, dan batasi daging berprotein tanpa lemak pada porsi kecil atau tidak termasuk dalam makanan Anda," urainya.

Ia menyarankan membatasi konsumsi alkohol dan makan dengan penuh kesadaran.

Baca juga: Cara Menerapkan Mindful Eating, Baik untuk Kesehatan Mental dan Fisik

"Artinya makan sampai Anda kenyang 80 persen, yang di Okinawa merupakan prinsip zona biru yang dikenal sebagai Hara Hachi Bu,” kata Velazquez.

Manfaat kesehatan diet zona biru

Ilustrasi penduduk di zona biruUnsplash Ilustrasi penduduk di zona biru
Terlepas popularitasnya saat ini, para ahli menyatakan diet zona biru tidak akan menjamin umur panjang maupun mencapai usia 100 tahun.

Pola makan ini memang bisa meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan tubuh tapi tidak akan memberikan hasil ajaib seketika.

Baca juga: 7 Makanan Tinggi Serat Pilihan Penduduk Zona Biru agar Panjang Umur

"Penting untuk melakukan pendekatan dengan ekspektasi yang realistis dan perspektif yang seimbang. Hal ini bukanlah solusi ajaib untuk kesehatan dan umur panjang dan penting untuk mempertimbangkan variasi individu,” tandas Hill.

Di sisi lain, diet zona biru juga memiliki prinsip yang selaras dengan ilmu pengetahuan.

"Banyak di antaranya termasuk dalam pola makan tradisional Mediterania yang telah ditetapkan dalam literatur untuk memberikan berbagai manfaat kesehatan termasuk peningkatan kesehatan jantung, tekanan darah tinggi, sindrom metabolik, dan banyak lagi,” kata Dr. Velasquez.

Hasil penerapan diet zona biru nantinya akan tergantu pada individi yang menjalankannya.

"Jika seseorang ingin meningkatkan umur panjang dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, penting untuk membuat komitmen jangka panjang terhadap setiap perubahan sehat yang mereka lakukan,” terang Hill.

Baca juga: 7 Tips Diet Mediterania untuk Turunkan Berat Badan

Tips makan agar lebih sehat dan panjang umur

Diet apa pun harus dijalankan dalam jangka waktu lama jika ingin mendapatkan hasil maksimal.

“Saya akan merekomendasikan seseorang untuk mulai melakukan perubahan sehat pada kebiasaannya secara bertahap seiring berjalannya waktu. Penting untuk menetapkan tujuan realistis yang dirasa dapat berkelanjutan dalam jangka panjang,” kata Hill.

Penting juga untuk diingat, makan sehat adalah panduan bukan aturan yang tegas.

"Menikmati makanan manis secukupnya dan makan di luar adalah bagian dari kehidupan," pesan Velazquez.

Baca juga: Ramai Diet Karnivora di TikTok, Ketahui Baik Buruknya untuk Tubuh

“Bersikap fleksibel dalam pendekatan dapat membantu menghindari keputusasaan atau kekecewaan jika kepatuhan kita terhadap kebiasaan baru tidak ‘sempurna,” kata Hill.

Bersikap fleksibel juga berarti menghindari jebakan cheat day yang mungkin terlintas saat menjalani diet ketat.

“Tidak disarankan untuk mengadakan ‘cheat day’ yang terstruktur – hal ini sekali lagi memperkuat budaya diet negatif yang telah menjangkiti masyarakat kita selama beberapa dekade,” kata Velazquez.

Baca juga: Singapura Disebut Jadi Zona Biru Baru di Dunia, Apa Dasarnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com