Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menekuni Hobi di Masa Tua Optimalkan Kesehatan Otak

Kompas.com - 16/10/2023, 12:46 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Health

KOMPAS.com - Memiliki hobi dan menjalankannya merupakan salah satu cara untuk menyeimbangkan hidup. Bahkan, kita bisa tetap melakukan hobi sampai masa tua. Lebih dari sekadar cara untuk mengisi waktu luang, menekuni hobi juga meningkatkan kesehatan otak.

Penuaan sering kali diukur dari penampilan dan perasaan seseorang secara fisik, namun kemampuan otak juga sama pentingnya. Dan hobi kita dapat berperan dalam menentukan hal ini.

"Hobi dapat membantu sosialisasi dan melindungi kita dari rasa kesepian. Risiko demensia sendiri dikaitkan dengan perasaan kesepian," ujar seorang ahli saraf, Breyanna Grays, MD, kepada Health.com.

Baca juga: Waspadai, Kurang Tidur Bisa Picu Penuaan Dini pada Otak

Semuanya dimulai dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan atau bermanfaat, sehingga memicu neuron di otak yang melepaskan zat kimia dopamin.

Pelepasan ini menyebabkan sensasi perasaan senang yang dapat membuat seseorang ingin mengulangi suatu tindakan berulang kali. Kemudian, pengulangan tersebut mengubah suatu tindakan menjadi hobi.

Ada pun dampak kadar dopamin terhadap motivasi untuk mengulangi sesuatu sudah terbukti dengan baik.

Penelitian menunjukkan, neuron dopamin dikenal karena responsnya yang kuat terhadap penghargaan dan peran pentingnya dalam motivasi positif.

"Kuncinya adalah melakukan sesuatu yang kita sukai dan melakukannya secara konsisten, terutama hobi baru, karena kita menciptakan koneksi saraf baru dengan mempelajari sesuatu yang baru," jelas ahli saraf, Kimberly Johnson Hatchett, MD.

Baca juga: Bebas Stres dan Umur Panjang, 3 Alasan Punya Hobi Itu Penting

Ilustrasi merajutRawpixel Ilustrasi merajut

Riset tentang hobi dan dampak positif pada kognitif

Faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup dianggap mempengaruhi kesehatan kognitif, tetapi penambahan kegiatan di waktu luang telah dikonfirmasi sebagai faktor pelindung untuk kemampuan kognitif para lansia.

Penelitian juga menunjukkan, lansia dengan gejala depresi yang berpartisipasi dalam kegiatan waktu luang intelektual memiliki fungsi kognitif yang lebih baik.

"Banyak pasien dengan penurunan kognitif yang memiliki hobi yang membutuhkan koordinasi tangan dan mata, seperti memancing, berkebun, atau merajut, pasti proses penurunan kognitifnya melambat," kata Hatchett.

Ia menekankan pentingnya hobi yang menggunakan usaha mental dan fisik.

"Tapi hobi terbaik adalah sesuatu yang tidak hanya menggunakan pikiran, melainkan juga memiliki hubungan pikiran-tubuh, dan memberi mereka kesenangan atau kebahagiaan, yang akan memberi mereka daya tarik untuk konsisten," jelasnya.

Baca juga: Mengenal Aquascape, Hobi Membuat Taman dalam Air

Daftar hobi yang bisa memperlambat penurunan kognitif

Sebagian besar hobi memang dapat menstimulasi otak dan membuat kita tetap sehat secara mental. Tetapi, hobi yang menggabungkan hubungan antara pikiran dan tubuh, serta menstimulasi mental, atau latihan fisik ringan hingga sedang adalah yang direkomendasikan oleh ahli.

Berikut daftar hobi yang lebih spesifik untuk membantu memperlambat penurunan kognitif.

• Kerajinan tangan: Kegiatan seperti merajut dapat memperlambat penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia yang lebih rendah.

• Belajar bahasa baru: Penelitian telah menemukan bahwa belajar bahasa baru dapat meningkatkan perhatian dan fokus jika dilakukan secara teratur, serta dapat meningkatkan fungsi kognitif yang secara khusus dipengaruhi oleh penurunan kognitif.

Baca juga: 5 Alasan Sehat Pilih Mendaki Gunung di Akhir Pekan

• Mewarnai atau melukis: Penelitian telah menemukan bahwa membuat karya seni dapat meningkatkan fungsi saraf di otak.

• Berkebun: Menurut Grays, berkebun dapat bermanfaat dan memberikan berbagai manfaat yang telah dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif yang lebih lambat.

Bahkan berada di luar dan di alam telah terbukti meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan pada orang-orang dari segala usia.

• Mengikuti permainan kata: Permainan kata, seperti teka-teki silang atau scrabble, mengandalkan memori dan strategi yang dapat meningkatkan kognisi.

• Belajar menari: Hatchett merekomendasikan pasien untuk belajar menari karena menari adalah aktivitas sosial yang menggabungkan pikiran dan tubuh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com