Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hobi Masa Tua untuk Meningkatkan Kesehatan Otak dan Tubuh

Kompas.com - 12/09/2023, 10:42 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang dewasa memiliki lebih banyak waktu luang seiring bertambahnya usia mengingat tanggung jawab mereka dalam mengurus anak sudah semakin berkurang dan mereka akhirnya pensiun dari pekerjaan.

Dalam masa-masa ini, cara mereka dalam memanfaatkan waktu senggang berpengaruh besar pada penuaan, baik secara mental maupun fisik.

Sebuah penelitian terhadap 700.000 veteran AS yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society of Nutrition menemukan delapan kebiasaan gaya hidup yang dapat menambah 24 tahun hidup kita, bahkan jika kita menerapkannya di usia 40an, 50an, dan 60an.

Anda mungkin tidak akan terkejut dengan rekomendasi berikut: berolahraga, makan dengan baik, jangan minum minuman beralkohol secara berlebihan, tidur nyenyak, jangan merokok, bebas dari kecanduan opioid, kurangi stres, dan pertahankan kehidupan sosial yang dinamis.

Namun masih ada lagi yang dapat kita lakukan untuk hidup lebih lama yaitu menggabungkan beberapa hobi berikut ke dalam rutinitas untuk menjaga kesehatan vital otak dan tubuh.

Baca juga: 7 Cara Menstimulasi Otak Seiring Bertambahnya Usia

Apa saja?

Berjalan kaki

Bertahun-tahun kita diberitahu bahwa kegiatan aerobik berintensitas tinggi merupakan kunci untuk hidup lebih lama. Namun ternyata sesungguhnya kegiatan sederhana seperti berjalan kaki dapat meningkatkan volume dan plastisitas otak atau kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi.

Sebuah tinjauan terhadap penelitian yang sudah ada menyebutkan bahwa sedikitnya 4.000 langkah dalam sehari bisa menjadi angka ajaib untuk meningkatkan peluang hidup lebih lama dan memiliki tubuh lebih sehat.

“Dulu saya tidak menyukai olahraga dengan intensitas tinggi, namun sekarang saya berpikir berjalan kaki adalah aktivitas yang terbaik,” kata Laura D. Baker, PhD, profesor gerontologi dan kedokteran geriatri di Fakultas Kedokteran Universitas Wake Forest.

Olahraga yang baru untuk kita

Berjalan kaki memang merupakan olahraga yang bagus. Namun bagi mereka yang mencari tantangan lebih besar, ada inspirasi dari Olga Koteko, seorang guru Kanada yang mengikuti berbagai lomba seperti lari cepat dan lempar cakram di usia 70-an, kemudian mencetak rekor dunia pada usia 95.

Melakukan atau berlatih sesuatu yang baru akan membuat otak dan tubuh kembali belajar, sehingga tetap berkembang.

Berdasarkan hasil pemindaian otak yang dilakukan oleh direktur pendiri Pusat Kognitif dan Kesehatan Otak di Universitas Northeastern, Dr. Art Kramer, terhadap Koteko di masa hidupnya, disebutkan bahwa materi putih (white matter) atau substansia alba otaknya mirip dengan individu yang jauh lebih muda.

Bagian itu sendiri bertanggung jawab atas penalaran, perencanaan, dan pengendalian diri yang biasanya rentan terhadap penuaan.

Mempelajari bahasa baru

“Semakin banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa mempelajari hal-hal baru sepanjang hidup dapat melindungi saraf,” kata Kramer.

Bahasa yang dipelajari tidak harus merupakan bahasa baru melainkan bahasa yang mungkin mempunyai manfaat khusus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com