Sejumlah gejala fisik yang sudah disebutkan itu secara tidak langsung juga dapat membuat seseorang mengambil napas lebih cepat dan dangkal.
Kondisi itu kemudian bisa mengubah keseimbangan karbon dioksida dalam tubuh hingga menyebabkan sesak napas, tenggorokan seperti terhimpit dan sensasi tidak nyaman lainnya.
Dalam mengatasinya, beberapa teknik relaksasi seperti meditasi atau latihan pernapasan dalam dapat membantu meredakan stres dan sesak napas yang dialami.
Jika sesak napas yang disebabkan oleh kecemasan menjadi parah atau terus berulang dalam jangka panjang, penting untuk konsultasikan keluhannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.