Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2023, 12:27 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Semakin banyak kamu duduk-duduk, kamu akan semakin merasa mudah lelah. Hal ini terjadi karena organ tubuh seperti jantung, paru-paru, otot sedang mengalami "dekondisi".

Kabar baiknya, riset menunjukkan bahwa bergerak dapat membuatmu kembali bersemangat.

Sebuah penelitian yang mengamati efek olahraga pada orang-orang yang melaporkan tingkat kelelahan yang terus-menerus menemukan bahwa mereka yang melakukan olahraga ringan atau sedang selama 20 menit, latihan intensitas tiga kali seminggu selama enam minggu, mengalami peningkatan tingkat energi sebesar 20 persen.

4. Mengalami perubahan berat badan dan metabolisme

Untuk menjaga agar berat badan tidak bertambah ke arah yang tidak sehat, kamu harus membakar jumlah kalori yang sama dengan yang dikonsumsi.

Namun jika kamu terlalu banyak duduk sementara asupan kalori tetap sama, maka pembakaran energi menurun dan kelebihan kalori tersebut bertambah, kemudian disimpan sebagai lemak.

Tidak banyak bergerak juga memengaruhi metabolisme yang adalah proses tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Metabolisme yang lebih lambat berarti tubuh membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.

“Aliran darah berkurang dan metabolisme berkurang. Dalam jangka panjang hal itu menyebabkan diabetes, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya,” kata Layton.

Jika kamu menyadari bahwa kamu terlalu banyak duduk, fokuslah untuk lebih banyak bergerak sebelum mempertimbangkan mengurangi kalori dari makanan.

Baca juga: Bikin Gemuk dan Rentan Penyakit, Ini 8 Tanda Kamu Kurang Gerak

5. Sering merasa kehabisan napas

“Jantung dapat bekerja secara sempurna dengan aliran oksigen yang baik,” kata Sanul Corrielus, MD, FAAC, ahli jantung dan pemilik Corrielus Cardiology di Philadelphia.

“Ketika berdiam diatas sofa, pernapasan kita menjadi dangkal. Ini mengurangi aliran pasokan oksigen yang baik ke jantung dan berkontribusi pada penurunan kondisi jantung.”

Penelitian menunjukkan bahwa setiap tambahan jam per hari yang dihabiskan untuk menonton televisi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Ditambah lagi, duduk setidaknya 10 jam sehari, dibandingkan dengan duduk kurang dari lima jam, dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi.

Seiring bertambahnya usia, dibutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari keadaan tidak aktif. Meskipun demikian, Dr. Correlius mengatakan perlu waktu sekitar delapan hingga 10 minggu latihan yang konsisten untuk membalikkan penurunan kondisi tersebut.

“Meski hanya berjalan kaki 10 menit setiap hari, kuncinya adalah memulai dan konsisten,” katanya. Cobalah melakukan olahraga intensitas sedang selama 30 menit lima hari seminggu.

JAMA Cardiology juga menambagkan bahwa satu sesi saja sudah cukup untuk memberikan perlindungan dua hingga tiga jam terhadap kerusakan jantung.

6. Kehilangan kualitas tidur

Tidur itu berharga. Tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup—7 hingga sembilan jam yang disarankan—dapat menyebabkan masalah metabolisme, melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko kematian dini, dan banyak lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com