Minum satu atau dua gelas air 15 menit sebelum makan dapat mencegah penurunan darah rendah secara tiba-tiba.
Makan dalam porsi besar lebih mungkin memicu hipotensi postprandial dibandingkan dengan porsi kecil. Cobalah beralih dari tiga kali makan sehari menjadi enam atau tujuh kali makan kecil setiap hari.
Baca juga: 5 Gaya Hidup Pemicu Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai
Roti putih dan makanan lain yang terbuat dari tepung halus, nasi putih, kentang, dan minuman manis dapat lebih cepat dicerna usus.
Proses pencernaan yang terlalu cepat ini dapat berpotensi memicu gejala darah rendah.
Sebaiknya, pilih asupan karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, protein dan minyak sehat dapat dicerna lambung lebih lambat dan membantu menstabilkan tekanan darah setelah makan.
Tekanan darah biasanya mencapai titik terendah yang dimulai 30-60 menit setelah makan.
Karena itu, duduk atau istirahat sekitar satu jam setelah makan adalah cara lain untuk mencegah hipotensi postprandial.
Jika perlu bergerak, berhati-hatilah dan lakukan gerakan secara perlahan yang bisa memicu perubahan tekanan darah secara mendadak.
Jika sering merasakan sensasi yang mengganggu setelah makan, segera periksa ke dokter.
Biasanya, dokter akan mendiagnosis keluhan darah rendah yang dialami serta memberikan pengobatan medis yang tepat guna meringankan gejalanya.
Baca juga: 5 Tips Mengelola Tekanan Darah Rendah agar Gejalanya Tidak Kambuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.