Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berhenti Menggunakan KB

Kompas.com - 03/11/2023, 06:06 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Kamu mungkin akan mengalami perubahan yang tidak menyenangkan

Mereka yang baru menggunakan pil KB selama beberapa bulan atau satu tahun, mudah untuk mengingat bagaimana siklus menstruasi mereka, termasuk kram dan keinginan makan makanan tertentu.

Namun, jika sudah 10 tahun menggunakan pil, menurut Ross mereka mungkin akan terkejut dengan seberapa buruknya gejala saat kembali mengalami siklus menstruasi secara alami.

Baca juga: Minum Pil KB Kedaluwarsa, Apa yang Bakal Terjadi?

Kamu mungkin mengalami perubahan jumlah pendarahan

Pada dasarnya, pil KB membantu membuat menstruasi kita lebih mudah diprediksi dan juga lebih ringan.

Namun, ada anggapan bahwa efek samping berhenti minum KB akan memicu menstruasi yang lebih banyak dan lebih menyakitkan.

Ross menyebut ini keliru. Padahal sebenarnya tubuh telah terbiasa dengan perubahan ini namun kamu tidak menyadarinya.

Bisa mengalami nyeri ovulasi

Jika kamu mengalami PMS, kram, atau nyeri saat ovulasi, harap diingat bahwa kemungkinan gejala-gejala tersebut akan kembali jika kamu memutuskan untuk menggunakan pil KB atau jenis kontrasepsi hormonal lainnya.

Selain itu, gejala tersebut juga bisa sering terjadi setelah menghentikan pil KB.

Bisa langsung hamil

Beberapa wanita beranggapan bahwa mereka terlindungi untuk jangka waktu tertentu setelah berhenti minum pil KB, nyatanya hal itu tidak benar.

Yamaguchi mengingatkan pasiennya bahwa hanya ada sedikit periode "pencucian" setelah penghentian penggunaan, sehingga dianjurkan untuk menggunakan metode kontrasepsi lain jika mereka tidak siap untuk memiliki anak

Ketika kamu memutuskan untuk menghentikan penggunaan kontrasepsi, kemungkinan untuk hamil tetap ada, oleh karena itu penting untuk merencanakan dengan matang.

Kamu mungkin membutuhkan lebih banyak vitamin D

Sebuah penelitian tahun 2016 dari National Institutes of Health yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan pil KB dengan tingkat vitamin D yang lebih tinggi.

Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral cenderung memiliki tingkat vitamin D yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak menggunakan pil KB.

Yamaguchi merekomendasikan agar para wanita yang berencana hamil memilih vitamin prenatal yang mengandung vitamin D.

Temuan ini juga dapat memiliki implikasi pada wanita pascamenopause yang memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis, karena rendahnya kadar estrogen dan vitamin D dapat meningkatkan risiko keropos tulang.

Baca juga: Cara Mengatasi Efek Samping akibat Penggunaan Pil KB

Menghentikan penggunaan kondom dapat memiliki dampak tertentu

Jika kamu berhenti menggunakan kondom, Yamaguchi mengatakan mungkin kamu akan mengalami peningkatan infeksi vagina karena ejakulasi dapat mengganggu keseimbangan flora vagina dan meningkatkan risiko infeksi ragi atau vaginitis bakterialis.

Perlu pemeriksaan pasca berhenti konsumsi pil KB

Yamaguchi menyarankan untuk menjadwalkan pemeriksaan dengan dokter jika kamu mengalami menstruasi yang sangat berat atau kram yang parah, tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan setelah menghentikan kontrasepsi, atau jika kamu merasa ada yang tidak beres.

"Pil KB sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan wanita, sehingga seringkali wanita tidak menyadari bahwa mereka menderita kondisi seperti PMS parah, sindrom ovarium polikistik, dismenore, endometriosis, atau mittelschmerz (nyeri yang terkait dengan ovulasi) hingga mereka berhenti minum pil KB," jelas Yamaguchi.

Meskipun beberapa kondisi ini mungkin tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan stres dan kecemasan jika tidak dikenali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com