Secara keseluruhan, koleksi ini menjanjikan untuk mengungkap keindahan, kekayaan, keterampilan, dan kearifan budaya Indonesia.
Wastra tenun yang dikerjakan dengan menggunakan tangan (handmade) dan berasal dari bahan-bahan alami telah memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, serta budaya selama berabad-abad.
Namun, dengan "Selimut Nusantara", Edo ingin membawa tenun dari peradaban Indonesia ke dalam konteks internasional yang lebih luas.
"Saya ingin tenun menjadi bagian dari gaya hidup, bukan hanya untuk orang Indonesia, melainkan juga di dunia internasional," terangnya.
Pameran ini pun didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek mengatakan bahwa kolaborasi tersebut merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
Apalagi, Edo juga menjadi orang Asia Tenggara pertama yang berkesempatan untuk memperlihatkan karya-karya seninya di salah satu tempat paling populer di kota Paris.
"Jadi, ini betul-betul bentuk perlestarian dari pariwisata budaya yang kita bayangkan," terang Hilmar.
"Di Kementerian, tugas kami adalah memfasilitasi, memastikan kalau para pelaku seni dan budaya ini memang mendapatkan partner terbaik untuk mempresentasikan karya mereka."
"Kami juga berharap bisa selalu membantu, serta mendukung para pegiat seni dan budaya memperkenalkan karyanya hingga ke kancah internasional," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.