Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil Rentan Alami Panic Attack, Apa Sebabnya?

Kompas.com, 5 Desember 2023, 13:12 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehamilan memang dapat menjadi momen kebahagiaan di tengah keluarga. Tetapi di sisi lain, ada sejumlah perubahan signifikan dapat terjadi di dalam tubuh dan pikiran wanita.

Salah satu keluhan yang cukup umum dialami ibu hamil adalah terkait dengan gangguan mental seperti stres dan kecemasan.

Hal itu pun pada gilirannya bisa menimbulkan serangan panik atau panic attack.

"10 persen wanita hamil mengalami panic attack," jelas Gina Hassan, PhD, psikolog bersertifikat yang berbasis di California, Amerika Serikat.

Baca juga: 7 Cara Atasi Panic Attack Saat Berkendara 

Gejala panic attack pada ibu hamil

Gejala serangan panik yang muncul pada ibu hamil tidak jauh berbeda dengan pria atau wanita yang tidak hamil. Sejumlah keluhannya dapat berupa:

  • Detak jantung lebih cepat
  • Nyeri dada
  • Gemetar
  • Kesulitan bernapas
  • Pusing
  • Mual

"Beberapa mungkin merasakan seperti terkena serangan jantung," jelas Hassan.

Risiko kekambuhan panic attack dapat meningkat pada ibu hamil yang sebelumnya memiliki riwayat serangan panik cukup intens.

Namun, ada kemungkinan pula wanita yang tidak memiliki riwayat serangan panik dapat mengalaminya selama masa kehamilan.

Sementara itu, diagnosis serangan panik didasari oleh setiap gejala yang muncul.

Dalam mengatasinya pun, membawanya ke rumah sakit dapat menjadi pertolongan yang tepat.

Baca juga: 8 Makanan Sehat Kaya Asam Folat yang Cocok untuk Ibu Hamil 

Ilustrasi panic attackUnsplash Ilustrasi panic attack

Penyebab panic attack pada ibu hamil

Para ahli meyakini, serangan panik yang dialami selama masa kehamilan ada hubungannya dengan perubahan hormon.

"Ini bisa terjadi akibat cara tubuh mereka merespons perubahan hormonal yang lebih dramatis," kata Hassan.

Penelitian juga menunjukkan, orang yang memiliki kecenderungan genetik pada serangan panik, lebih mungkin mengalaminya di saat hamil.

Lalu ada pula faktor lain seperti stres atau kecemasan berlebihan yang dialami wanita.

Beberapa kondisi itu perlu ditangani dengan segera, karena mungkin bisa memengaruhi kesehatan hingga keselamatan janin di dalam kandungan.

Kata dokter Hassan, serangan panik pada ibu hamil bisa membuat aliran darah menuju janin berkurang.

"Aliran darah jadi terhambat saat mengalami kecemasan tinggi, yang kemudian bisa memicu berat badan lahir rendah atau kehamilan prematur," ujarnya.

Untuk itu, para ibu hamil juga disarankan untuk memahami setiap gejala panic attack yang muncul untuk bisa menerapkan beberapa langkah dalam mengatasinya.

Baca juga: 5 Penyebab Sesak di Malam Hari, Masalah Paru hingga Panic Attack 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau