Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Manfaat Sayuran Turnip untuk Kesehatan dan Tips Mengonsumsinya

Kompas.com - 14/12/2023, 05:59 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Health

KOMPAS.com - Turnip, atau Brassica rapa, adalah sayuran akar yang termasuk ke dalam keluarga Brassicaceae, bersama dengan tanaman seperti bit, lobak, wortel, dan seledri.

Turnip diketahui mengandung banyak nutrisi, antara lain vitamin C yang mendukung kekebalan tubuh, serat makanan, antioksidan yang melawan penyakit, dan masih banyak lagi.

Selain kaya akan nutrisi, sayuran ini juga dapat dengan mudah dijadikan sebagai menu makanan sehari-hari, misalnya, turnip panggang untuk hidangan pendamping makan malam yang enak atau ditambahkan ke dalam sup dan semur yang lezat.

Nah, lebih lanjut untuk mengetahui manfaat kesehatan turnip hingga tips mengonsumsinya, simak penjelasan selengkapnya seperti yang dilansir dari laman Health berikut ini.

Manfaat sayuran turnip untuk kesehatan

1. Sumber vitamin C

Selain jeruk, turnip mungkin merupakan makanan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Sayuran akar ini kaya akan vitamin C, nutrisi yang mendukung sistem kekebalan tubuh dengan membawa sel darah putih ke tempat infeksi untuk membunuh  patogen, atau penyebab penyakit.

Vitamin C telah lama dipelajari karena kemampuannya untuk menangkal flu biasa.

Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin C tampaknya tidak dapat mencegah flu biasa, meskipun suplemen tersebut dapat membantu mengurangi tingkat keparahan dan durasi penyakit.

Walaupun suplemen tidak bisa diandalkan, namun kita tetap bisa mendapatkan vitamin C yang cukup dari makanan utuh terlebih dahulu, seperti turnip.

Apalagi, satu cangkir turnip mentah dapat memberikan 30 persen kebutuhan vitamin C harian kita.

2. Baik untuk usus

Seperti semua makanan nabati lainnya, turnip mengandung serat makanan.

Serat adalah karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang memiliki fungsi penting dalam tubuh, termasuk menjaga kadar gula darah dan kolesterol yang sehat, melancarkan buang air besar secara teratur, serta mendukung manajemen berat badan.

Bagi kebanyakan orang, menambahkan lebih banyak serat ke dalam makanan mereka sangat penting.

3. Kaya akan antioksidan

Antioksidan adalah nutrisi yang membantu membersihkan molekul yang disebut radikal bebas dalam tubuh.

Radikal bebas merusak sel dan meningkatkan risiko kita terkena penyakit kronis dari waktu ke waktu.

Untuk itu, diet tinggi makanan kaya antioksidan, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian, secara konsisten dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan semua penyebab kematian.

Kabar baiknya, turnip mengandung antioksidan yang kuat, termasuk flavonoid seperti antosianin (yang bertanggung jawab atas warna ungu cerah pada beberapa jenis lobak) dan quercetin, sebuah molekul yang memiliki sifat antiinflamasi dan anti-histamin.

4. Memiliki sifat anti kanker

Turnip adalah bagian dari keluarga Brassicaceae bersama dengan sayuran cruciferous lainnya seperti brokoli, kembang kol, arugula, kubis, dan Brussel sprout.

Sayuran cruciferous dikenal karena dapat memberikan nutrisi utama seperti serat makanan, vitamin K, dan glukosinolat.

Glukosinolat sendiri adalah senyawa yang mengandung sulfur, yang telah terbukti dapat mengurangi kerusakan DNA dan melawan aktivitas kanker dalam penelitian pada hewan.

Sementara pada manusia, mengonsumsi sayuran yang kaya glukosinolat tampaknya mengaktifkan protein yang membantu dalam pemecahan hormon tubuh seperti estrogen.

Ini mungkin salah satu alasan mengapa penderita kanker payudara yang mengonsumsi lebih banyak sayuran cruciferous ditemukan memiliki lebih sedikit gejala menopause dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit sayuran cruciferous.

5. Mendukung tekanan darah yang sehat

Meskipun nitrat yang ditambahkan ke protein olahan seperti daging yang diproses diduga dapat membentuk senyawa penyebab kanker (yang disebut nitrosamin) di dalam tubuh, sayuran yang kaya akan nitrat alami tidak dianggap membawa risiko yang sama.

Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa sayuran mengandung senyawa bermanfaat lainnya yang dapat mencegah pembentukan nitrosamin dalam tubuh, sedangkan daging olahan justru rendah vitamin dan mineral yang sehat.

Tips mengonsumsi sayuran turnip

Sscara umum, turnip aman jika dimakan mentah. Tetapi, sayuran ini cenderung lebih mudah dicerna dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan jika dikonsumsi dalam keadaan matang.

Orang-orang tertentu yang sensitif terhadap FODMAP mungkin juga mengalami gejala gangguan pencernaan ketika makan lebih dari 3,5 ons dalam sekali makan.

Hal ini karena turnip juga mengandung cukup banyak gula alkohol alami yang disebut sorbitol.

Di samping itu, sayuran ini juga mengandung senyawa goitrogen yang dapat mengganggu aktivitas tiroid. Namun, makanan goitrogenik tampaknya hanya menimbulkan risiko jika dikonsumsi mentah, dalam jumlah yang sangat banyak, dan pada orang yang mengalami kekurangan yodium.

Bahkan bagi mereka yang didiagnosis dengan kondisi tiroid, mengonsumsi makanan yang mengandung goitrogen yang dimasak dalam jumlah sedang kemungkinan besar aman dan direkomendasikan mengingat manfaat nutrisi yang luas dari makanan ini.

Dan sama seperti semua sayuran yang ditanam di tanah, turnip dapat bersentuhan dengan kontaminan seperti logam berat atau pestisida.

Namun, jangan biarkan hal ini membuat kita enggan untuk mengonsumsinya, sebab kadar rendah dari zat-zat ini tidak mungkin menimbulkan risiko kesehatan bagi kebanyakan orang.

Ada pun tips mengonsumsi sayuran turnip agar lebih kaya rasa, yaitu:

• Dipanggang dengan sayuran lainnya untuk hidangan pendamping makan malam yang lezat.

• Menambahkan turnip ke dalam sup sayuran buatan sendiri.

• Menghaluskannya sebagai alternatif rendah karbohidrat untuk kentang tumbuk.

• Ditumis sebagai variasi baru sayuran berdaun hijau.

• Ditambahkan ke dalam salad atau roti panggang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com