Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2024, 18:44 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep pernikahan modern menjadi yang diminati tahun ini, berdasarkan survei Santika Indonesia Market Wedding Insight 2024. 

Survei tersebut menunjukkan bahwa 59 persen responden lebih memilih pernikahan modern, sedangkan sisanya pernikahan tradisional.

Baca juga: Santika Indonesia Beri Promo Wedding dan Honeymoon per 1 Februari 2024

"Kalau dari pelestarian budaya, mau (pernikahan) modern atau tradisional, ternyata saat ini sudah banyak dipengaruhi arah modern. Secara waktu, secara biaya. 59 persen lebih banyak yang (memilih konsep) modern," ujar Corporate Loyalty Program Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts, Anwar Riksono  di Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

Akan tetapi, lanjutnya, konsep tersebut masih bergantung dari daerah. Di wilayah Padang (greater Padang), misalnya, 77 persen calon pengantin masih ingin pernikahan tradisional atau lebih tinggi dibanding pernikahan modern yang hanya 23 persen.

Ilustrasi pernikahan adat Minangkabau. Dalam Pernikahan Adat Minang Pariaman terdapat tradisi Bajapuik dengan uang japuik (uang jemputan) yang diberikan oleh keluarga calon mempelai wanita.
Shutterstock/Bagja89 Ilustrasi pernikahan adat Minangkabau. Dalam Pernikahan Adat Minang Pariaman terdapat tradisi Bajapuik dengan uang japuik (uang jemputan) yang diberikan oleh keluarga calon mempelai wanita.

Kemudian, ada pula wilayah Medan yang sebesar 63 persen calon pengantin ingin memiliki pernikahan tradisional, serta Solo Raya dengan keinginan pernikahan berkonsep tradisional tercatat sebesar 57 persen.

"Tapi untuk yang di area Bali, itu lebih banyak sudah pengaruh modern atau banyak yang mereka ingin menikah di Bali dengan (pernikahan) yang modern," ucap Anwar.

Adapun di wilayah Bali, sebesar 78 persen calon pengantin ingin pernikahan berkonsep modern. Sama halnya dengan wilayah Surabaya yang persentasenya adalah 65 persen.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Orangtua dominan menentukan jumlah tamu ke acara pernikahan

Ilustrasi pernikahan.FREEPIK/FREEPC.DILLER Ilustrasi pernikahan.

Survei tersebut juga menunjukkan hasil terkait pengambil keputusan, biaya pernikahan, dan lokasi pernikahan. 

Soal tanggal pernikahan, sebagian besar calon pengantin yang berencana menikah tahun 2024 dan 2025 menentukan tanggalnya sendiri.

"Sebesar 53 persen memang sudah lebih banyak saya dan pasangan yang menentukan (tanggal pernikahan), tapi hampir separuhnya (47 persen) itu masih banyak orangtua yang menentukan," tutur Anwar.

Selanjutnya, sebesar 87,3 persen pasangan juga menentukan konsep acara pernikahannya sendiri dan 81,2 persen menentukan pemilihan lokasi resepsi pernikahan. 

Tidak hanya itu, 79,3 persen pasangan pun juga menghitung biaya pernikahan mereka sendiri. 

Namun, soal tamu yang diundang ke acara pernikahan, sebesar 49,5 persen masih ditentukan oleh orangtua dan 50,5 persen ditentukan pasangan.

Baca juga: 6 Ide Kado Pernikahan Islami yang Murah dan Penuh Makna 

Ilustrasi kado pernikahan IslamiShutterstock/Ruska Pixs Ilustrasi kado pernikahan Islami

Bergeser ke topik biaya pernikahan, total biaya yang disiapkan untuk pernikahan paling tinggi di kisaran Rp 50 juta-Rp 100 juta. 

"Ketika kita survei, paling tinggi ada 50-100 juta, tetapi kalau kita lihat kalau ditotal ada 40 persen (responden yang memilih) di atas 100 juta," kata Anwar. 

Adapun saat pandemi Covid-19 melanda, konsep intimate wedding semakin memuncak dilihat dari pernikahan yang berskala lebih kecil dengan biaya lebih rendah. 

Baca juga: 8 Ide Kado Pernikahan buat Teman Cowok yang Bermanfaat

Jumlah tamu pernikahan di kisaran 100-200 tamu

Bila dilihat dari jumlah tamu undangan maka paling banyak responden memilih antara 100-200 tamu.

"Tapi di antara ini juga ada yang lebih banyak ya, mungkin kalau dijumlahkan sekitar 40 persen di atas 200 tamu," tuturnya. 

Selain itu, pasangan yang berencana menikah tahun 2024 atau 2025 ini juga sebagian besar memilih ballroom atau meeting room hotel sebagai lokasi pernikahan. Persentasenya sebesar 38 persen. 

Adapun sisanya memilih menyelenggarakan pernikahan di rumah atau lingkungan sekitar (22,3 persen), luar ruangan (18,7 persen), dan ruang serbaguna bukan hotel (18,7 persen). 

Hal tersebut menunjukkan perubahan bila dibandingkan pasangan yang sudah menikah. Waktu itu, mereka lebih memilih menikah di gedung serbaguna (35,6 persen) dan lingkungan sekitar rumah (31 persen). 

Menurut Anwar, ballroom atau meeting room hotel dipilih karena praktis dan ada fasilitas kamar. 

Baca juga: 7 Rekomendasi Kado Pernikahan Murah tapi Berkesan, mulai Rp 100.000

Santika Indonesia Market Wedding Insight 2024

Corporate Loyalty Program Manager dari Santika Indonesia Hotels & Resorts, Anwar Riksono (kanan), General Manager Corporate Business Development Sales and Marketing Communication Santika Indonesia Hotels & Resorts L. Sudarsana (tengah), dan Corporate Marketing Communication Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts, Prita Gero (kiri) saat menjadi pembicara dalam National Press Conference Santika Best Wedding Deals 2024 di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta, Jakarta Barat, Selasa (30/1/2024).Dok. Santika Indonesia Hotels & Resorts Corporate Loyalty Program Manager dari Santika Indonesia Hotels & Resorts, Anwar Riksono (kanan), General Manager Corporate Business Development Sales and Marketing Communication Santika Indonesia Hotels & Resorts L. Sudarsana (tengah), dan Corporate Marketing Communication Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts, Prita Gero (kiri) saat menjadi pembicara dalam National Press Conference Santika Best Wedding Deals 2024 di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta, Jakarta Barat, Selasa (30/1/2024).

Santika Indonesia Market Wedding Insight 2024 dilakukan untuk mengetahui lebih jauh preferensi masyarakat Indonesia saat ini terhadap industri pernikahan.

Survei ini dilakukan secara daring dengan metode voluntary sampling (non-random sampling), idari Senin (1/1/2024) sampai Sabtu (20/1/2024). 

Total respondennya adalah sebanyak 2,723 responden di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error dua persen. 

Dari seluruh total responden, jumlah responden laki-laki adalah 48 persen dan responden perempuan 52 persen. Mayoritas berada di rentang usia 25-40 tahun, dengan rata-rata usia 36 tahun. 

Adapun sebesar 29 persen responden belum menikah. 

Baca juga: 7 Ide Kado Pernikahan Unik yang Antimainstream

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com