Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Aplikasi Kencan Online Rela Bayar demi Jadi Anggota Premium

Kompas.com - 01/03/2024, 15:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Aplikasi kencan online menjadi salah satu cara baru para jomblo mencari pasangan. Bahkan, sejumlah pengguna rela untuk merogoh kocek menjadi anggota premium aplikasi kencan online.

Fakta tersebut diungkap oleh survei terbaru dari Populix yang bertajuk Indonesian Usage Behavior and Online Security on Dating Apps. 

Baca juga:

Eileen Kamtawijoyo, COO & Co-Founder Populix, menuturkan, 55 persen atau 405 orang, dari total 732 responden pengguna aplikasi kencan online yang disurvei, bersedia membayar biaya langganan premium. 

“Lebih dari setengah responden rela mengalokasikan anggaran hingga Rp 100.000 per bulan untuk berlangganan pada aplikasi kencan online premium,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, dikutip Jumat (1/3/2024). 

Ilustrasi aplikasi kencan onlineShutterstock/New Africa Ilustrasi aplikasi kencan online

Berdasarkan laporan Indonesian Usage Behavior and Online Security on Dating Apps, dari jumlah tersebut sebanyak 55 persen responden bersedia membayar kurang dari Rp 100.000 untuk langganan premium aplikasi kencan online

Kemudian, 37 persen rela membayar antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000. Responden yang mau membayar Rp 200.000 hingga Rp 300.000 sebanyak 7 persen. 

Adapula sekitar 1 persen responden yang tidak keberatan mengeluarkan uang lebih dari Rp 300.000 untuk menjadi anggota premium aplikasi kencan online. 

Dengan keanggotaan premium, pengguna aplikasi kencan online berharap agar profil anggota ditingkatkan sehingga lebih kredibel dan terpercaya. 

Selain itu, pengguna juga berharap mendapatkan akses ke fitur-fitur canggih sebagai anggota premium. Mereka juga berharap mendapatkan jaminan keamanan dan memperoleh peluang lebih tinggi menemukan pasangan yang berkomitmen. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

 

Ilustrasi aplikasi kencan onlineFREEPIK Ilustrasi aplikasi kencan online

Alasan pengguna menjadi anggota premium 

Populix juga mengungkapkan alasan pengguna bersedia menjadi anggota premium aplikasi kencan online.

Eileen menuturkan, 56 persen responden pengguna aplikasi kencan online mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari pengguna lainnya. 

“Survei mengungkap 56 persen responden menyatakan pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan di aplikasi kencan online,” ujarnya. 

Beberapa perilaku tidak menyenangkan tersebut antara lain penipuan profil (71 persen), penggunaan bahasa kasar atau tidak sopan (52 persen), pelecehan seksual (30 persen), perselingkuhan (23 persen), penipuan uang (22 persen), cyberstalking (21 persen), dan pencurian identitas atau doxing (21 persen). 

Pengalaman tidak menyenangkan tersebut, disinyalir menjadi salah satu faktor pendorong pengguna bersedia membayar biaya langganan premium aplikasi kencan online. 

Dengan menjadi anggota premium, mereka berharap dapat bertemu dengan pengguna aplikasi yang lebih kredibel dan serius, serta mendapatkan tambahan fitur yang lebih aman dan canggih. 

Eileen menilai, keamanan pengguna menjadi tantangan bagi aplikasi kencan online, yang hendaknya terus ditingkatkan. 

“Seiring meningkatnya popularitas aplikasi kencan online, penting bagi setiap pengguna untuk memiliki kesadaran dan pemahaman dalam menjaga informasi pribadi, serta bagi penyedia aplikasi untuk terus mengambil langkah-langkah serius guna memastikan aplikasi mereka aman bagi setiap pengguna,” kata Eileen.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Macam Love Languange dan Artinya, Kamu yang Mana? 

7 Macam Love Languange dan Artinya, Kamu yang Mana? 

Feel Good
6 Cara Memakai Gua Sha agar Manfaatnya Maksimal

6 Cara Memakai Gua Sha agar Manfaatnya Maksimal

Look Good
Pijat Wajah dengan Gua Sha, Waspadai Risiko Ini

Pijat Wajah dengan Gua Sha, Waspadai Risiko Ini

Look Good
Berapa Kali Sehari Menggunakan Gua Sha?

Berapa Kali Sehari Menggunakan Gua Sha?

Look Good
Apa Itu Love Language?

Apa Itu Love Language?

Feel Good
Apakah Gua Sha Bisa Meniruskan Pipi?

Apakah Gua Sha Bisa Meniruskan Pipi?

Look Good
Kini Ada Pisau Lipat Swiss Army Tanpa Mata Pisau, Kenapa?

Kini Ada Pisau Lipat Swiss Army Tanpa Mata Pisau, Kenapa?

Look Good
Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

Look Good
6 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tak Iritasi 

6 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tak Iritasi 

Look Good
4 Cara Membuat Masker Kopi untuk Wajah Sesuai Kondisi Kulit

4 Cara Membuat Masker Kopi untuk Wajah Sesuai Kondisi Kulit

Look Good
3 Tips Merawat Rambut Bercabang, Rutin Gunting Ujung Rambut

3 Tips Merawat Rambut Bercabang, Rutin Gunting Ujung Rambut

Look Good
5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami 

5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami 

Look Good
Apakah Kopi Dapat Menghilangkan Bulu Ketiak? 

Apakah Kopi Dapat Menghilangkan Bulu Ketiak? 

Feel Good
6 Tips Menghindari Rambut Rontok Saat Tidur

6 Tips Menghindari Rambut Rontok Saat Tidur

Look Good
Kunyit Bisa Menghilangkan Bulu Ketiak, Simak Caranya 

Kunyit Bisa Menghilangkan Bulu Ketiak, Simak Caranya 

Look Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com