Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu Terbaik Melakukan Olahraga Kalistenik Selama Puasa?

Kompas.com - 18/03/2024, 04:04 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalistenik dikenal sebagai olahraga yang mengandalkan beban tubuh sebagai beban, atau minim alat. Bahkan, kita bisa melakukannya tanpa alat sama sekali.

Oleh sebab itu, olahraga ini sangat mudah dilakukan, termasuk selama bulan puasa, terlebih jika kita ingin melakukannya di dalam rumah.

Baca juga:

Salah satu pelatih kalistenik di komunitas Caiden Indonsia, Ridho Catur Prakoso atau Idho mengatakan, waktu terbaik melakukan olahraga kalistenik selama bulan puasa bisa sangat beragam tergantung tujuannya.

"Kalau mau menghilangkan lemak (fat loss) saat puasa, waktu terbaiknya disarankan mendekati waktu berbuka. Jadi ngabuburit sambil olahraga," ungkapnya ketika ditemui usai acara Google bertajuk Ini Ramadan Kita di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Namun, ia tidak menampik jika ada beberapa orang yang suka berolahraga pada pagi hari dan hal tersebut tidak masalah selama gerakan yang dilakukan tidak menguras energi karena berpotensi menyebabkan dehidrasi.

Selain mendekati waktu berbuka, Idho juga menyarankan untuk melakukan olahraga kalistenik setelah berbuka puasa.

"Jika ingin berolahraga setelah berbuka, lakukan 15 menit setelah mengonsumsi makanan yang lebih ringan," ujarnya.

Baca juga:

Tetapi, apabila ingin makan berat terlebih dulu untuk mengisi tenaga supaya lebih maksimal, maka olahraga disarankan setelah tarawih yakni 2 atau 3 jam setelah berbuka puasa.

Untuk durasi, Idho tidak menganjurkan olahraga dilakukan terlalu lama. Menurutnya, kondisi tubuh saat puasa dan tidak puasa sangat berbeda.

"Idealnya kalau kalistenik itu dilakukan 1 sampai 1,5 jam. Cuma kalau saat puasa bisa dikurangi, cukup 30-45 menit saja. Karena kalau terlalu lama, apalagi dilakukan ketika puasa bisa menguras cairan tubuh dan bikin kita jadi dehidrasi," jelasnya.

@kompas.lifestyle Sahabat Kompas.com, seenggaknya ada dua hal yang perlu dipertimbangkan saat beli sepatu lari, apalagi buat dipakai marathon, yaitu: 1. Ringan Sepatu untuk lari haruslah ringan (lightweight), apalagi jika kamu mau mengikuti lari marathon jarak jauh atau di atas 21 kilometer. 2. Punya teknologi khusus dan mendukung performa Teknologi pada sepatu bisa mendukung jenis latihan dalam lari atau menunjang performa. Beberapa sepatu yang dipakai para juara lari memiliki pelat logam di bagian sol untuk membantu mengembalikan tolakan energi saat lari. Nah, sepatu kalian udah memenuhi dua syarat ini belum? Kalo udah, lets goo kita lari! #Lifestyle #marathon #sepatulari #larimaraton ? Dj Terompet Pemersatu Bangsa - PAMOKHOL ID
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com