Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Menasihati Anak Laki-laki yang Susah Diatur 

Kompas.com - 24/03/2024, 15:07 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

4. Menasihati dengan memberi contoh 

Cara yang paling efektif untuk menasihati anak laki-laki yang susah diatur justru dengan memberi contoh, dan mengajaknya melakukan tindakan yang benar secara bersama-sama. 

Melansir dari The Center for Men's Excellence, saat orangtua frustrasi dalam menasihati anak laki-laki, pikirkan bagaimana orangtua ingin sang anak menangani situasi tersebut jika mereka berada di posisi anak. 

Dengan demikian, orangtua bisa memberi teladan sikap yang hendaknya dilakukan anak laki-laki. Saat anak tumbuh menjadi dewasa, mereka akan selalu memperhatikan cara orangtua menjalani hidup sebagai teladan untuk mereka ikuti.

Jadi, pastikan orangtua sudah memperbaiki diri, sebelum menasihati anak laki-laki yang susah diatur.

5. Pakai humor 

Dalam situasi yang relatif ringan, orangtua bisa menggunakan komunikasi yang disertai humor untuk menasihati anak laki-laki yang susah diatur. 

Jangan lupa, untuk menunjukkan emapti dengan tidak bereaksi berlebihan. Tanggapi kelakuan anak dengan senyuman, bukan cemberut. 

Namun, saat situasi dengan panas, hindari menasihati anak tentang apa yang harus dilakukan. Nasihat yang terus-menerus tanpa diminta dapat ditafsirkan oleh anak sebagai ancaman terhadap individualitas anak muda, bahkan kemungkinan terburuknya menjadi orangtua sebagai musuh atau pihak lain. 

Baca juga: 5 Dampak Anak Sering Dimarahi dan Dipukul yang Wajib Diketahui

Baca juga: Orangtua Anak Down Syndrome Bisa Lawan Stigma Pakai Cara Ini

6. Cari waktu yang tepat 

Cara menasihati anak remaja laki-laki berikutnya adalah dengan pemilihan waktu yang tepat. Pastikan anak dalam kondisi suasana hati (mood) yang baik. 

“Bicara dengan anak dalam keadaan mood-nya baik,” tutur Samanta. 

Menariknya, banyak remaja laki-laki yang lebih mudah diajak berkomunikasi sembari melakukan aktivitas yang disukai, dikutip dari Newport Academy. Misalnya sambil main game, jalan-jalan, menyiapkan makan malam, dan hobi lainnya. 

Jadi, orangtua bisa menasehati putranya di waktu-waktu tersebut agar lebih efektif. 

7. Validasi emosi anak  

Sebelum menasihati, orangtua hendaknya menunjukkan empati dengan kondisi dan perasaan anak. 

Samanta menyarankan orangtua untuk membantu mereka memvalidasi emosinya sehingga mereka merasa dipahami. 

“Fokus pada validasi emosi anak, apa yang dirasakan anak, supaya anak merasa dia dipahami oleh orangtuanya bukan hanya dituntut,” jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com