Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Langkah Bangkit Kembali Setelah Mengalami Kegagalan

Kompas.com - 26/03/2024, 16:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

4. Jujur dengan perasaan dan mengakui kekecewaan

Orang yang kuat secara mental tidak mengubur perasaan mereka, juga tidak berkubang di dalamnya. Mereka mengakuinya dan memberi diri mereka waktu untuk memproses kegagalan tersebut.

Perasaan sedih, kecewa, hancur, atau ditolak adalah hal yang normal dan itu tidak perlu ditakuti.

5. Optimis

Orang yang kuat secara mental cenderung memiliki pandangan yang optimis terhadap kehidupan, dan penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara optimisme dan kepuasan hidup melalui pengendalian diri dan ketabahan.

Mereka tahu bahwa tidak ada kegagalan yang tidak dapat diatasi, selama mereka terus berusaha.

Sebagai contoh, mendiang Steve Jobs pernah dipecat dari Apple, perusahaan yang didirikannya. Dia kemudian menyatakan bahwa itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi. Dia menggunakannya sebagai kesempatan untuk bergerak ke arah lain, menciptakan NeXT dan Pixar.

Kita tidak selalu dapat memahami hal-hal pada saat itu juga, tetapi ketika kita menghubungkan titik-titik masa lalu, kita mungkin dapat melihat bahwa ada alasan positif untuk kegagalan yang kita alami.

Baca juga: 3 Hal yang Bisa Dipetik dari Kegagalan

6. Memaknai pengalaman dan kegagalan secara spiritual

Banyak orang yang kuat secara mental bersandar pada spiritualitas mereka sebagai sumber kekuatan. Mereka menyadari bahwa memiliki orientasi spiritual dapat membantu mereka memasuki pola pikir yang berkembang.

Ketahanan dan kemampuan untuk bangkit kembali dari kekecewaan, bersama dengan keyakinan spiritual atau agama, dapat membantu memaknai setiap pengalaman.

Mitos dan kisah-kisah religius di berbagai budaya juga telah mengeksplorasi bagaimana orang mengatasi berbagai rintangan, seringkali dengan hasil yang positif.

Dengan demikian, kerangka kerja spiritual dan agama individu dapat membantu meningkatkan makna dan emosi positif seperti rasa syukur dari waktu ke waktu.

7. Berbelas kasih kepada diri sendiri

Untuk meningkatkan rasa belas kasih pada diri sendiri ketika kita merasa sedih, cobalah bertanya: "Apa yang akan saya katakan kepada teman baik yang mengalami apa yang saya alami?"

Selain itu, teknik mindfulness juga dapat membantu meningkatkan rasa belas kasih pada diri sendiri, karena hal ini membantu seseorang untuk mengakui perasaannya dan bukannya menyingkirkannya.

Beberapa praktik mindfulness, misalnya, mendorong penganutnya untuk mengakui secara internal bahwa ini adalah momen penderitaan.

Lebih jauh lagi, mindfulness dapat membantu seseorang mengingatkan diri mereka sendiri, bahwa banyak orang yang merasakan hal yang sama seperti mereka, pada saat ini juga.

Baca juga: 17 Kata-kata Motivasi untuk Bangkit dari Kegagalan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com