Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Hutan, Bagaimana dan Apa Manfaatnya untuk Kesehatan

Kompas.com - 30/03/2024, 17:27 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Banyak orang senang menghabiskan waktu di alam, dan ada alasan yang tepat untuk melakukannya. Ternyata menghabiskan waktu di antara pepohonan bisa menjadi terapi yang menjanjikan manfaat bagi pikiran dan tubuh kita. 

Mereka yang sering menghabiskan waktu di alam mengatakan bahwa aktivitas ini dapat membantu kita bersantai dan memulihkan tenaga — serta memberi waktu istirahat dari gadget, kekhawatiran, dan stres yang mendominasi kehidupan sehari-hari kita. 

Terapi menikmati alam atau kerap disebut forest bathing berakar pada praktik shinrin-yoku di Jepang, yang sering diterjemahkan sebagai “mandi hutan”. Tapi ini bukan mandi sungguhan. Istilah ini hanya merujuk pada membenamkan diri dalam suasana hutan.

Namun terapi hutan lebih dari sekedar berjalan-jalan di hutan. Pemandu terapi hutan yang terlatih membantu peserta terlibat dalam aktivitas yang membantu mereka merasakan lingkungan alam dengan seluruh indra mereka.

Berjalan melalui hutan bukanlah praktik baru, tetapi konsep shinrin-yoku adalah praktik baru. Ini baru ada sejak tahun 1982, didasarkan pada tiga konsep tradisional yang berbeda: yugen, komorebi dan wabi sabi.

  • Yugen adalah tentang kesadaran akan keindahan dunia di sekitar kita sehingga emosi mendalam yang kita rasakan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
  • Komorebi secara harafiah berarti “sinar matahari yang merembes melalui pepohonan.” Ini menggambarkan hubungan, atau interaksi, antara matahari dan dedaunan.
  • Wabi sabi merayakan keindahan ketidaksempurnaan dan ketidakkekalan.

“Tujuan dari mandi di hutan adalah untuk menghubungkan orang-orang dengan pengalaman saat ini secara mendalam,” jelas psikolog klinis Susan Albers, PsyD.

“Pemandangan, suara, dan aroma hutan membawa kita langsung ke momen tersebut, sehingga otak kita berhenti mengantisipasi, mengingat, merenung, dan khawatir. Yang ada hanya merasakan dan menikmati.”

Ini seperti praktik mindfulness yang dilakukan di alam. “Mindfulness adalah praktik berada pada momen saat ini dengan niat, tanpa menghakimi,” tambah Dr. Albers. “Terapi hutan melibatkan perhatian dan penginderaan terhadap sesuatu, bukan menghakimi atau mengevaluasinya.”

Baca juga: Mencari Ketenangan Batin Lewat Suara Bising Alam

Manfaat kesehatan dari mandi hutan

Penelitian mengatakan bahwa menikmati pemandangan dan suara hutan dapat membantu kit rileks. Namun ada kemungkinan bahwa waktu di luar ruangan dapat meningkatkan lebih dari sekedar kesehatan mental, namun juga baik untuk tubuh.

Shirin-yoku baru ada sekitar empat dekade, sehingga belum diteliti dengan baik. Bukti bahwa hal itu dapat meningkatkan kesehatan fisik masih lemah. Kebanyakan peneliti yang melakukan penelitian mengenai topik ini mengatakan tidak ada cukup data untuk sampai pada kesimpulan yang pasti. Meski begitu, penelitian yang ada cukup menjanjikan.

Sebuah penelitian tahun 2007 menunjukkan bahwa terapi hutan mengurangi kortisol, hormon stres. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 menemukan bahwa orang yang berjalan di hutan dua kali sehari selama dua jam (jadi, empat jam berjalan kaki sehari) memiliki tingkat protein pembunuh kanker dan sel kekebalan tubuh yang lebih tinggi.

Pada tahun 2011, penelitian lain menemukan bahwa terapi hutan bermanfaat. Dilaporkan bahwa shinrin-yoku memiliki dampak positif pada tekanan darah dan adiponektin, protein yang membantu mengatur kadar gula darah, dan dapat mengurangi depresi secara signifikan.

Secara keseluruhan, ilmu pengetahuan tentang forest bathing memberikan argumen yang meyakinkan bahwa menghabiskan waktu berinteraksi dengan alam dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi.

“Terapi hutan melibatkan banyak indera,” kata Dr Albers. “Penerapan sensorik ini mengalihkan perhatian dari pikiran negatif dan meningkatkan kondisi mental yang lebih positif.”

Baca juga: Berpetualang di Alam Bisa Bikin Bahagia, ini Alasannya

Tapi itu belum semuanya.

“Terapi hutan juga dapat memberikan dampak positif pada tingkat oksigen di otak kita,” jelas Dr. Albers. Itu karena kita dikelilingi oleh pepohonan dan tumbuh-tumbuhan yang melakukan fotosintesis yang menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen ke udara.

“Hutan memiliki tingkat oksigen yang lebih tinggi dibandingkan lingkungan perkotaan atau dalam ruangan,” lanjutnya. “Saat menghirup udara segar di dalam hutan, kita menghirup udara yang kaya oksigen, yang dapat mendukung oksigenasi darah yang tepat dan selanjutnya bermanfaat bagi fungsi otak.”

Hutan juga penuh dengan fitoncides, yaitu senyawa antimikroba yang dikeluarkan oleh pohon dan tanaman.

“Menghirup senyawa ini selama sesi terapi hutan dapat bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh dan berkontribusi terhadap pengurangan stres,” kata Dr. Albers. “Dan aroma alam yang menyenangkan dapat berdampak positif pada suasana hati dan kesejahteraan emosional.” 

Dengan kata lain, terapi hutan juga merupakan aromaterapi. Tambahkan manfaat kesehatan mental dari berjalan kaki ke dalam aktivitas ini, dan kita akan mendapatkan kesehatan mental dan fisik yang lebih baik.

Baca juga: Menikmati Sinar Matahari dan Alam Bisa Jaga Kesehatan Mental

menikmati alam terbuka menikmati alam terbuka

Mandi hutan saat jauh dari alam

Menurut Bank Dunia, sekitar 56% populasi dunia saat ini tinggal di perkotaan. Mereka memperkirakan jumlahnya akan membengkak menjadi sekitar 70% pada tahun 2050. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting: Adakah cara bagi masyarakat untuk memanfaatkan forest bathing tanpa ke hutan?

Sebuah studi pada tahun 2022 menunjukkan bahwa lokasi memang penting: Studi tersebut menemukan bahwa berjalan kaki di hutan memiliki dampak yang lebih besar terhadap kesehatan jantung dibandingkan berjalan di taman kota.

Namun selalu ada sesuatu yang lebih baik daripada tidak sama sekali. Jika kamu tinggal di kota besar dan tidak dapat dengan mudah mencapai hutan, Dr. Albers merekomendasikan untuk pergi ke taman atau ruang hijau setempat. 

Meskipun mungkin tidak memberi perasaan yang sama seperti berjalan-jalan di hutan, penelitian menunjukkan bahwa berjalan-jalan di taman kota dapat meningkatkan suasana hati, variabilitas detak jantung, dan bahkan ingatan kita.

Jika kamu tidak memiliki akses terhadap ruang hijau sama sekali — atau jika tidak bisa merasakan cukup nuansa hutan — cobalah menghadirkan suasana luar. Bagaimana caranya?

  • Buka jendela, tarik tirainya dan biarkan udara segar masuk.
  • Menempatkan beberapa tanaman di pot.
  • Membakar lilin beraroma kayu atau menggunakan diffuser minyak untuk memenuhi ruangan dengan aroma pepohonan. Sebuah penelitian pada tahun 2009 menunjukkan bahwa sekadar menikmati aroma hutan dapat berdampak positif pada kesehatan.
  • Menambahkan beberapa batu, kerang, biji pinus, atau kristal ke dekorasi ruangan.
  • Mendengarkan rekaman suara hutan.
  • Berjalanlah di luar tanpa alas kaki, dan terhubung secara fisik dengan Bumi.

Baca juga: Dengar Kicauan Burung di Alam Bikin Hidup Lebih Bahagia, Percaya?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com