Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sebagian Orang Sering "Update" di Medsos? 3 Hal Ini Sebabnya

Kompas.com, 26 Agustus 2024, 19:51 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Media sosial menjadi salah satu wadah bagi sebagian masyarakat untuk membagikan momen-momen dalam kesehariannya.

Momen berupa foto, video, maupun curahan hati dalam bentuk tulisan sering dipasang sebagai status untuk dilihat oleh teman-teman di dunia maya.

Namun, tak jarang ada orang-orang yang membagikan terlalu banyak sisi kehidupannya, sehingga malah berdampak buruk tak hanya bagi dirinya tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Fenomena ini juga kerap disebut "overshare"atau terlalu banyak membagikan konten di media sosial.

Baca juga:

Psikolog sosial Hening Widyastuti mengungkapkan, fenomena ini berkaitan dengan betapa mudahnya mengakses media sosial.

“Semuanya terakses di media sosial, termasuk (menceritakan) apa yang ada di pikiran kita, di hati kita, keinginan kita, dan harapan kita terhadap sesuatu. Setiap individu punya hak yang luas untuk menampilkan apa yang sedang dirasakan, dipikirkan, dan diharapkan, lewat media sosial,” ucap Hening kepada Kompas.com, Senin (26/8/2024).

Akan tetapi, ada beberapa orang yang menjadikan kegiatan mengunggah status di media sosial sebagai “hobi”. Dengan kata lain, mereka selalu mengunggah status setiap hari, bahkan nyaris setiap saat.

Hening menuturkan, setidaknya ada tiga alasan mengapa ada orang-orang yang “kebelet” update status di media sosial. Apa saja?

Mengapa sebagian orang sering update di medsos?

1. Identitas diri

Ketika seseorang selalu mengunggah status di media sosial, ada kemungkinan ia ingin menunjukkan identitas dirinya.

Misalnya, mereka sering mengunggah tentang musisi favoritnya, film yang sedang ditonton, makanan yang baru dibeli, hewan peliharaannya, atau tempat wisata yang sedang dikunjungi.

“Dari unggahan tersebut, kita bisa tahu dia itu siapa, bagaimana orangnya, seperti apa hobinya. Itu dari unggahan yang sering diekspos di statusnya. Bisa jadi, ada kaitannya dengan ‘ini lho diriku, seperti ini’. Ada kaitannya dengan identitas diri,” papar Hening.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Stres akibat Media Sosial

2. Citra diri

Selanjutnya adalah personal branding atau citra diri. Jadi, seseorang “membungkus” dirinya seperti apa yang sering diunggah di media sosial.

Sebagai contoh, orang yang gemar melancong umumnya sering mengunggah tempat wisata yang pernah atau sedang dikunjungi, serta kegiatan wisata yang dilakukan, demi dianggap sebagai traveler.

Namun, ada pula personal branding yang berkaitan dengan pekerjaannya di dunia nyata.

“Ada yang wirausaha, dia statusnya jualan terus. Ada yang profesinya pengacara, statusnya sedang menangani kasus. Kemudian ada dokter,” ucap Hening.

“Jadi, ada kaitannya juga dengan personal branding, dan ingin membentuk personal branding tentang seperti apa individu tersebut. Ini terwujud melalui status-status yang diunggah,” sambung dia.

Baca juga: Apakah Kecanduan Media Sosial Itu Nyata?

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau