Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Rasa Kesepian Saat Bermain Media Sosial

Kompas.com - 22/05/2024, 08:18 WIB
Nabilla Ramadhian,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Forbes


KOMPAS.com – Bagi sebagian orang, bermain media sosial merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesepian. Beragam platform yang tersedia menyajikan konten dari banyak kategori yang berbeda.

Ada pula yang menggunakan media sosial untuk mencari teman baru, entah melalui Facebook, X, Instagram, atau mengikuti akun orang-orang ternama untuk mengetahui kabar terbaru mereka.

Kendati demikian, penggunaan media sosial yang berlebihan rupanya mampu membuat seseorang merasa lebih kesepian daripada sebelumnya.

Dilansir dari Forbes, Selasa (21/5/2024), psikolog bernama Mark Travers menuliskan bahwa ini karena orang-orang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: 9 Tanda Kamu Perlu Puasa Media Sosial

Selain itu, media sosial juga menciptakan keterhubungan yang palsu karena tidak adanya isyarat nonverbal, kehadiran fisik, dan keintiman emosional yang krusial dalam membangun dan menjaga hubungan yang bermakna.

Mengatasi kesepian akibat media sosial

Lantas, bagaimana cara mengatasi rasa kesepian saat bermain media sosial?

1. Batasi penggunaan media sosial

Mengatur waktu dan membatasi penggunaan media sosial dapat memberikan manfaat yang besar berdasarkan penelitian yang terbit dalam Journal of Social and Clinical Psychology.

Penelitian menyebutkan, membatasi waktu seseorang bermain Facebook dan Snapchat menjadi 10 menit per hari secara signifikan mengurangi perasaan kesepian dan depresi.

Maksimalnya, seseorang menggunakan media sosial 30 menit per hari, meski tetap lebih direkomendasikan kurang dari 30 menit per hari.

Dengan menetapkan batasan penggunaan teknologi, manusia bisa fokus pada pengembangan interaksi tatap muka. Mereka pun bisa membangun hubungan yang nyata.

Media sosial dirancang untuk membuat penggunanya ketagihan. Tidak ada salahnya untuk mencari bantuan praktisi kesehatan mental untuk mengurangi ketergantunganmu terhadap media sosial.

Seorang ahli terapi mungkin menyarankan untuk membuat jadwal untuk membatasi penggunaan media sosia, yaitu dengan menetapkan waktu tertentu dalam sehari untuk memeriksa dan berinteraksi di media sosial.

Mereka juga mungkin menyarankan untuk mencari aktivitas lain untuk mengisi waktu yang sebelumnya kamu gunakan untuk berselancar di media sosial.

Baca juga: Media Sosial Membuatmu Galau? Ini Manfaat Puasa Medsos

2. Keaslian daripada validasi sosial

Kebutuhan terus-menerus untuk menghadirkan gambar yang sempurna di media sosial dapat mengarah ke fenomena bernama pengawasan sosial (social surveillance).

Fenomena ini merujuk pada pengguna media sosial yang tidak hanya secara hati-hati mengkurasi unggahan mereka sendiri, tetapi juga memantau unggahan orang lain di profil dan laman mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com