JAKARTA, KOMPAS.com - Pemasangan gigi dilakukan untuk mengubah bentuk, warna dan fungsi gigi. Seperti memperbaiki gigi yang patah, rusak, tidak rata, berubah warna, dan sebagainya.
Namun, tak sedikit orang yang melakukan prosedur tersebut hanya karena alasan kosmetik dan mengikuti tren.
Padahal, veneer gigi dilakukan untuk mengembalikan beberapa fungsi, salah satunya fungsi estetika, yaitu mengembalikan menurut kaidah tampilan gigi alami.
Baca juga: Pengalaman Buruk Bleaching Gigi, Meisya Siregar Kini Pilih Veneer
Pendiri Indo Dental Center, drg. Leonard C. Nelwan, Sp. Pros., FISID, FITI menjelaskan, veneer gigi yang tepat diawali dengan mempelajari kondisi pasien secara komprehensif. Mulai dari bentuk wajah, warna kulit, warna mata, dan lainnya.
Maka, setiap orang sebetulnya memiliki kebutuhan yang berbeda dan semua itu harus sesuai proporsi.
"Banyak yang suka-suka saja, gigi dipanjangin dan sebagainya."
"Tidak semua orang cocok bunny teeth (gigi kelinci), misalnya, tapi banyak trend setter yang misleading," kata Leonard di kliniknya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2020).
Baca juga: Berapa Biaya Veneer Gigi untuk Senyum yang Cantik