Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga yang Tak Boleh Dilakukan Setelah Berusia 60 Tahun

Kompas.com, 30 Agustus 2021, 10:21 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketika umur masih muda, mungkin kita berusaha untuk membuat badan terlihat bagus dengan rutin ke gym dan melakukan berbagai olahraga yang berat.

Kendati demikian, saat usia mulai bertambah dan menginjak usia lanjut, sekitar 60 tahunan, kebutuhan pun mulai berubah.

Kita tak lagi sibuk olahraga demi mengejar perut six-pack dan badan yang indah, namun lebih sering melakukan olahraga yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan kehidupan kita.

"Prioritas tertinggi dari olahraga bagi para lansia adalah olaharaga yang dapat memelihara kepadatan tulang, massa otot, dan keseimbangan," kata Leann Poston M.D., M.B.A., M.Ed., dari Invigor Medical.

Poston menyarankan beberapa gerakan peregangan untuk mempertahankan fleksibilitas serta membantu menghilangkan rasa sakit dan gerakan untuk melatih kekuatan dan mempertahankan massa otot.

Ia juga menyarankan agar mereka yang baru terjun ke angkat beban untuk memulainya dengan mengangkat beban ringan, seperti kaleng sup, dan meningkatkan beratnya sesuai kemampuan.

Lalu, para lansia juga bisa berbincang dengan dokter atau pelatih pribadi berpengalaman demi mendapatkan program latihan dan olahraga yang cocok serta olahraga yang harus dihindari.

"Pelatih saya mengatakan untuk tidak melakukan Zercher squat, karena dapat berdampak pada saraf ulnaris saya," kata Robert Herbst, pelatih pribadi berusia 63 tahun sekaligus juara dunia powerlifter selama 19 kali.

Herbst juga mengatakan bahwa jika seseorang menderita rematik bahu, mereka masih bisa melakukan bench press dengan gerakan parsial atau dumbel.

Baca juga: Manfaat Olahraga Rutin Bagi Orang di Atas 60 Tahun

Namun secara umum, ada beberapa olahraga yang sebaiknya tidak dilakukan oleh mereka yang berusia di atas 60 tahun, seperti berikut ini.

Boot Camp

Boot camp memang menyenangkan. Kendati demikian, para ahli berpendapat bahwa gerakan high-impact dalam boot camp tidak baik bagi mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

“Tidak masalah jika tidak ada dampak negatif dari aktivitas tersebut. Namun, bagi mereka yang sudah berusia lanjut, kelas boot camp yang keras dengan banyak lompatan atau cardio boxing itu kurang baik,” ujar Kim Evans, AFAA, ACE, USATF, pelatih dan instruktur grup di Michigan.

Menurutnya, jika kita tidak mempersiapkan tubuh untuk menendang, memukul, atau melompat, dampaknya bisa berbahaya. Karena itu, mereka yang berusia lanjut harus pintar-pintar memilih gaya olahraga.

“Selama kita melatih kekuatan, gerakan, cardiovascular dan geralan dasar seperti squat, lunge, hinge, rotate, push, pull, plank, olahraga sudah sempurna,” ujarnya.

Baca juga: Studi: Olahraga Dapat Menurunkan Tekanan Darah dan Kolesterol

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau