Kaya Serat, Kenali 7 Manfaat Biji Rami untuk Kesehatan

KOMPAS.com – Sebagian orang mungkin masih cukup asing dengan biji rami atau flaxseed.

Meskipun begitu, sejatinya biji-bijian ini sudah banyak digunakan sebagai taburan untuk biskuit, yogurt, maupun smoothies.

Berasal dari tanaman flax, salah satu tanaman serat tertua di dunia, biji rami merupakan sumber nutrisi yang kaya akan omega 3 dan asam alfa-linolenat yang bermanfaat untuk tubuh.

Berikut adalah tujuh manfaat biji rami untuk tubuh yang sayang utuk dilewatkan.

Baca juga: Kenali, Sederet Manfaat Biji Labu bagi Kesehatan

1. Sumber serat

Biji rami merupakan salah satu sumber serat terbaik.

Serat mampu membuat kita merasa kenyang lebih lama dan mengurangi nafsu makan.

Selain itu, serat juga dapat menjaga kesehatan usus, sehingga melancarkan sistem pencernaan.

2. Membuat kita lebih cepat kenyang

Kandungan serat yang teradapat pada biji rami mampu menyerap air dan membuat kita merasa kenyang dalam waktu yang lama, bahkan hingga berjam-jam.

Selain itu, kandungan serat ini juga mampu memperlambat proses pencernaan gula dan karbohidrat, sehingga mencegah penurunan energi dan lonjakan gula darah yang membuat kita cepat merasa lapar.

Oleh karena itu, menambahkan taburan biji rami pada menu diet, sangat efektif untuk menurunkan berat badan.

Baca juga: Mengenal 4 Jenis Makanan yang Bikin Cepat Kenyang

3. Mengatasi sembelit

Serat terkenal memiliki manfaat untuk mengobati sekaligus mencegah sembelit.

Hal ini karena, kandungan serat mampu melunakkan kotoran dan membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan ketika buang air besar.

Selain itu, serat yang terkandung dalam biji rami juga mampu meningkatkan kinerja usus secara optimal.

Dengan mengonsumsi asupan serat yang cukup, maka kita dapat terhindar dari masalah pencernaan seperti ambeien, radang divertikula, dan lainnya.

Baca juga: Ragam Herbal dan Biji-Bijian yang Ampuh Dongkrak Daya Tahan Tubuh

4. Menurunkan kadar kolestrol

Kandungan serat larut yang terdapat dalam biji rami mampu menurunkan kadar kolesterol, terutama LDL atau kolesterol jahat.