Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Body Checking, Apa Benar Jadi Standar Kontes Kecantikan?

Kompas.com - 09/08/2023, 21:05 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Skandal body checking (pemeriksaan tubuh) di Miss Universe Indonesia kini jadi perbincangan publik.

Proses pemeriksaan tubuh itu kabarnya dilakukan pihak tak bertanggung jawab, dan berujung pada laporan ke pihak berwajib lantaran pelapor, para finalis, merasa dilecehkan saat menjalani pemeriksaan badan tanpa busana.

Lantas, bagaimana prosedur body checking yang sewajarnya? Apa benar prosedur body checking ini sudah menjadi hal lumrah di kontes kecantikan Indonesia?

Mukie Muza, seorang pageant lovers, sebutan bagi pecinta kontes kecantikan, sekaligus co-founder dari komunitas Indonesian Pageants (IP) mengatakan, pada dasarnya konsep dasar sebuah kontes kecantikan merujuk kepada Brain, Beauty, Behaviour.

Ada juga elemen pendukung yang kemudian ditambahkan sesuai dengan konsep masing-masing kontes.

Baca juga: Skandal Miss Universe Indonesia: Masalah Lisensi, Dugaan Suap, dan Pelecehan Seksual

Mengenai prosedur body checking, sejauh perjalanan IP sejak tahun 2004, hal ini dilakukan pada babak Preliminary dan juga Malam final.

Sehingga dapat dikatakan bahwa body checking masuk dalam penilaian standar dan lumrah dilakukan dalam sebuah kontes kecantikan.

Kontes-kontes yang ada pun sudah melakukan penyesuaian dari konsep Barat, diadaptasi dengan kearifan lokal budaya Indonesia, baik itu di Beauty Pageant maupun Male Pageant (kontes untuk pria).

"Finalis mengenakan swimwear (kontes internasional) atau sportswear (kontes nasional) di atas pentas. Hal ini dinilai oleh dewan juri serta ada penonton selama acara berlangsung," kata Mukie saat dihubungi Kompas.com.

Aspek Beauty ini akan berujung kepada pemenuhan kriteria seorang ambassador atau ikon yang ideal menurut kontes atau brand, berdasarkan kualitas finalis tahun tersebut.

Tentu penting untuk menilai kesehatan rambut, kulit, struktur wajah, proporsi badan, kesehatan jasmani melalui body checking.

"Hal ini memang dibutuhkan karena aspek Beauty ini yang nantinya akan menunjang penampilan seorang ratu kecantikan di hadapan publik, tamu negara, bahkan dalam persaingan dengan delegasi negara lain di level internasional," ujar Mukie.

Namun, dia menegaskan, dalam prosedur body checking dengan foto telanjang seperti yang dialami para finalis Miss Universe Indonesia tentu terdengar tidak lazim.

Kalau pun memang perlu dilakukan body checking, prosedurnya harus menghormati norma dan moral yang berlaku di negara tersebut.

"Tentunya kalau kita berbicara batasan, akan mengacu pada norma dan budaya di mana kontes diselenggarakan."

"Kontes internasional membatasi penilaian pada ruang publik, berupa kompetisi swimwear di pentas, pantai, atau kolam renang."

Sebelumnya, penilaian terkait body checking ini pun bila di Indonesia sebaiknya mengadaptasi dan melakukan penyesuaian, seperti menggunakan sportswear.

Pada saat penilaian swimwear ataupun sportswear dirasa sudah cukup untuk mengetahui apakah seorang finalis cukup fit dan proper untuk melewati babak penyisihan.

"Saya rasa hal itu sudah menjadi batasan yang jelas selama ini," tegas Mukie.

Baca juga: Apa Perlunya Body Checking di Miss Universe Indonesia? Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com