Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2023, 07:00 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat kita mengalami radang tenggorokan, biasanya langkah yang akan kita ambil adalah memeriksakannya ke dokter, dan lalu menerima antibiotik jika diperlukan.

Ini bukan sepertinya bukan masalah besar.

Namun, ketika bayi atau balita kita yang terkena, setiap gejala penyakit terasa sangat serius.

Fakta bahwa radang yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi membuat situasinya sangat mengkhawatirkan.

Dokter anak, dr. Wadie Shabab menjawab soal apakah anak di bawah usia tiga tahun dapat mengalami radang tenggorokan dan langkah apa yang harus diambil oleh orangtua.

Baca juga: 5 Jenis Teh untuk Sembuhkan Radang Tenggorokan

Apa itu radang tenggorokan?

Faringitis streptokokus akut, yang juga dikenal sebagai radang tenggorokan, merupakan infeksi bakteri yang sangat mudah menular.

Infeksi ini dapat menyebar melalui percikan pernapasan atau kontak langsung, seperti berbagi cangkir atau menyentuh permukaan yang terinfeksi.

Radang tenggorokan memiliki masa inkubasi, yaitu periode ketika seseorang dapat menularkan penyakit tanpa menunjukkan gejala, selama 2-5 hari.

Sehingga, penyebarannya dapat cepat terjadi, terutama di lingkungan seperti sekolah dan tempat penitipan anak.

Radang tenggorokan paling sering terjadi pada anak-anak berusia antara 5-15 tahun.

Beberapa jenis radang tenggorokan juga dapat menyebabkan gejala seperti ruam merah yang disebut demam berdarah atau infeksi kulit yang dikenal sebagai impetigo.

Penggunaan antibiotik dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko penyebaran infeksi.

Namun, jika tidak diobati radang tenggorokan dapat berpotensi menyebabkan kondisi serius seperti demam rematik atau gangguan ginjal yang disebut glomerulonefritis akut.

Meski begitu, perlu dicatat komplikasi ini jarang terjadi dan lebih sering terjadi di daerah dengan sumber daya yang terbatas dan akses terbatas ke antibiotik.

Baca juga: 7 Penyebab Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com