Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2023, 08:22 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

 

 

KOMPAS.com - Batu saluran kemih atau lebih dikenal sebagai batu ginjal merupakan penyakit yang terjadi akibat tingginya kadar zat kimia yang bila menumpuk di ginjal dapat membentuk kristal yang menyerupai batu yang terbentuk di ginjal.

Batu ginjal termasuk penyakit yang umum terjadi di masyarakat, bahkan menjadi salah satu kasus yang paling banyak ditemui di klinik urologi.

Orang dengan kondisi obesitas, jarang minum air, sering mengonsumsi makanan tinggi protein, atau punya penyakit kronik seperti hipertensi dan diabetes, lebih berisiko mengalami batu ginjal.

Bila tidak ditangani, penyakit batu ginjal dapat meningkatkan risiko kerusakan fungsi ginjal secara permanen.

Dijelaskan oleh dokter spesialis urologi dr.Johannes Aritonang B.MedSc, batu ginjal berukuran kecil memang tidak menimbulkan gejala sehingga terkadang kurang diperhatikan.

Baca juga: Studi Baru: Berlebihan Konsumsi Gula Tingkatkan Risiko Batu Ginjal

"Kalau didiamkan maka ukuran batu ginjal akan semakin besar dan jika sampai tersangkut di saluran urine akan menyebabkan rasa nyeri hebat di sekitar pinggang," kata dokter dari RS Royal Progress Jakarta itu.

Ia menjelaskan, ada beberapa gejala lain yang harus diperhatikan yaitu adanya rasa nyeri saat buang air kecil, rasa sakit di area perut yang tidak kunjung hilang, perubahan warna urine, hingga demam.

"Jika mengalami gejala tersebut, harus segera memeriksakan diri," ujarnya.

Selain menggunakan obat-obatan yang diminum, pengobatan batu ginjal dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya tindakan ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) untuk batu ginjal dengan ukuran kurang dari 2 cm.

Pengobatan ESWL dilakukan dengan menggunakan alat yang menghasilkan gelombang kejut untuk memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil.

Baca juga: 8 Tanda-tanda Batu Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Lewat metode ini pasien tidak perlu menjalani operasi besar untuk mengambil batu ginjal dari dalam tubuhnya. Batu ginjal yang sudah pecah menjadi partikel kecil akan keluar secara alami melalui urine.

Menurut dokter Johannes, ada beberapa faktor yang berpengaruh pada tingkat keberhasilan terapi batu ginjal, termasuk ukuran batu, tingkat kekerasan, dan lokasi batunya.

"Metode ESWL menjadi solusi efektif dan efisien untuk pengobatan batu ginjal tanpa operasi. Persentase keberhasilannya juga cukup tinggi dan setelah tindakan pasien bisa langsung pulang jika tidak ditemukan gejala lainnya," katanya.

Meski begitu, ada beberapa kondisi di mana tindakan ESWL tidak disarankan, yaitu dilihat dari ukuran batu dan kekerasannya, ada kelainan pembekuan darah, gangguan fungsi ginjal atau gagal ginjal, ibu hamil, serta pasien yang hanya memiliki satu ginjal yang berfungsi baik.

Baca juga: Pria Asal Sri Lanka Pecahkan Rekor Batu Ginjal Terbesar di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com