Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda Orang "Narsis dalam Obrolan" dan Cara Menghadapinya

Kompas.com - 20/09/2023, 08:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Pernahkah kamu berbicara dengan seseorang yang setiap kali kamu berbagi sesuatu, maka dia akan memutarbalikkan interaksi untuk membuat semuanya tentang dirinya?

Tentu pernah kan? Kamu mungkin pernah bertemu dengan seorang yang bergitu "narsis dalam setiap obrolan".

Istilah yang diciptakan oleh sosiolog Charles Derber tersebut ingin menggambarkan seseorang yang sering mendominasi obrolan, dan sangat sedikit memerhatikan sudut pandang orang lain.

Memonopoli percakapan dapat mencerminkan harga diri yang tinggi atau bahkan rasa tidak aman yang mengakar, dan dapat menguras tenaga bagi mereka yang berada di posisi lawan bicaranya.

Shadé Zahrai, ahli strategi perilaku pemenang penghargaan dan pelatih kepemimpinan yang menempuh pendidikan di Harvard, mengulas secara khusus mengenai hal ini.

Baca juga: Punya Rekan atau Keluarga yang Narsis? Berikut Tips Menghadapinya

"Sebagai seorang ilmuwan perilaku, berikut ini adalah cara saya mengenali -dan merespons- orang yang sangat narsis saat ngobrol," kata Zahrai.

1. Dia tidak pernah mengajukan pertanyaan kepada kamu

Ketika kamu mengajukan pertanyaan kepada seseorang, dia llau terlihat sangat menikmati "sesi monolog" tentang semua hal yang terjadi dalam hidup dia.

Setelah selesai, alih-alih membalas bertanya, dia malah beralih ke topik baru, yang masih tentang dirinya.

Bagaimana cara menanggapi kondisi semacam ini?

Cobalah arahkan percakapan dengan lembut kembali ke dialog yang lebih seimbang.

Gunakan teknik yang disebut "conversational threading" untuk menangkap kata kunci atau topik yang dia sebutkan dan memasukkan ke dalam tanggapan kamu.

Sebagai contoh, "Kedengarannya seperti akhir pekan yang penuh aksi ya. Pengalaman saya juga serupa..."

Hal ini akan menciptakan sebuah petunjuk alami bagi kamu, untuk masuk kembali ke dalam percakapan yang kontekstual.

2. Dia tidak sadar dengan obrolan yang berlebihan

Kamu sedang berbicara dengan seseorang yang sangat bersemangat tentang apa yang dia bicarakan, sehingga dia jarang berhenti sejenak untuk mengukur reaksimu.

Baca juga: Mungkinkah Orang yang Narsis Berubah?

Kamu akhirnya merasa seperti penonton yang nyaman untuk monolog terbaru dia.

Bagaimana cara menanggapi?

Gunakan kalimat yang bijaksana seperti, "Saya juga memiliki beberapa pemikiran tentang hal itu," atau, "Saya ingin sekali berbagi pengalaman saya sendiri."

Ini adalah cara yang tegas namun sopan untuk mengarahkan percakapan ke arah pertukaran yang lebih timbal balik.

Jika cara ini tidak berhasil, siapkan strategi keluar.

Ini bisa berupa panggilan telepon yang sudah dijadwalkan sebelumnya, atau rapat yang harus kamu hadiri yang dapat dengan mudah mempersingkat percakapan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com