Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Tambah Tinggi Badan Setelah Usia 18 Tahun?

Kompas.com - 03/10/2023, 21:15 WIB
Putri Aulia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tinggi badan adalah salah satu karakteristik fisik yang sering menjadi perhatian bagi banyak orang. Beberapa jenis pekerjaan juga mensyaratkan tinggi badan tertentu. 

Konsumsi nutrisi yang tepat selama masa anak-anak dan remaja dapat membantu untuk mencapai tinggi badan maksimal. Namun, apakah mungkin untuk meningkatkan tinggi badan setelah mencapai usia 18 tahun?

Selain faktor genetik, faktor lingkungan seperti pola makan juga memiliki peran penting untuk mencapai tinggi badan maksimal.

Penelitian menunjukkan bahwa perubahan tren tinggi badan di seluruh dunia dapat dikaitkan dengan perubahan dalam asupan nutrisi dan gaya hidup.

Meskipun demikian, pada umumnya, tinggi badan tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan setelah seseorang mencapai usia 18 hingga 20 tahun.

Hal ini terjadi karena faktor pertumbuhan tulang, terutama pada lempeng pertumbuhan. Lempeng pertumbuhan adalah area tulang rawan di dekat ujung tulang panjang yang memungkinkan pertumbuhan tulang panjang.

Ketika lempeng pertumbuhan ini mengeras atau "menutup" karena perubahan hormon yang terjadi saat pubertas berakhir, pertumbuhan tinggi badan akan terhenti.

Baca juga: Khawatir soal Tinggi Badan Anak? Begini Cara Memprediksinya

Meskipun ada beberapa peningkatan tinggi badan sepanjang hari akibat kompresi cakram tulang belakang, dampaknya terhadap tinggi badan keseluruhan sangat kecil, hanya sekitar setengah inci.

Beberapa penelitian menunjukkan, tinggi cakram tulang belakang bisa terus berkembang hingga dewasa muda. Tetapi pengaruhnya pada tinggi badan secara keseluruhan tetap terbatas.

Jadi, meskipun ada klaim tentang nutrisi atau latihan yang dapat meningkatkan tinggi badan saat dewasa, bukti ilmiah yang kuat untuk klaim-klaim tersebut masih terbatas.

Aksi pemain basket Kanada Dillon Brooks (merah) saat menghadapi timnas basket Amerika Serikat dalam laga perebutan peringkat ketiga FIBA World Cup 2023 di Mall of Asia Arena di Filipina, Minggu (10/9/2023).FIBA Aksi pemain basket Kanada Dillon Brooks (merah) saat menghadapi timnas basket Amerika Serikat dalam laga perebutan peringkat ketiga FIBA World Cup 2023 di Mall of Asia Arena di Filipina, Minggu (10/9/2023).

Ada juga pendapat yang mengklaim aktivitas seperti bergelantungan, memanjat, menggunakan meja inversi, dan berenang dapat meningkatkan tinggi badan saat dewasa, tapi bukti yang mendukung klaim ini masih kurang.

Beberapa aktivitas ini mungkin dapat meningkatkan tinggi badan karena memengaruhi kompresi dan dekompresi cakram tulang belakang, tetapi perubahan ini hanya bersifat sementara.

Sementara itu, latihan beban terutama pada anak-anak dan remaja perlu menjadi perhatian karena lempeng pertumbuhan mereka belum menutup dan lebih rentan terhadap cedera.

Baca juga: Pengaruh Tinggi Badan terhadap Risiko Kesehatan

Namun, penelitian menunjukkan bahwa latihan beban yang tepat dan diawasi dengan baik bisa bermanfaat untuk pertumbuhan.

Meskipun tinggi badan tidak dapat berubah secara signifikan setelah usia dewasa, penting untuk menjaga gaya hidup sehat selama masa pertumbuhan.

Nutrisi yang tepat, terutama asupan kalsium dan vitamin D dapat mendukung pertumbuhan tulang yang optimal.

Mengonsumsi cukup protein juga penting. Asupan protein yang lebih tinggi bermanfaat untuk kesehatan tulang.

Selain itu, tidak merokok dan menjalani gaya hidup sehat lainnya dapat berkontribusi pada tinggi badan selama masa pertumbuhan.

Namun, meskipun faktor gaya hidup selama masa anak-anak dapat memengaruhi tinggi badan, sebagian besar tinggi badan dipengaruhi oleh faktor genetik.

Baca juga: Syarat Tinggi Badan Masuk Akpol dan Akmil bagi Lulusan SMA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com