Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Makan untuk Menurunkan Risiko Kanker Usus Besar

Kompas.com - 16/10/2023, 13:05 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Risiko terkena kanker usus besar bisa diturunkan lewat kebiasaan atau gaya hidup tertentu, dan salah satunya adalah dengan pola makan sehat.

Ahli bedah kolorektal Scott Steele, MD, MBA, berbagi tentang jenis makanan apa yang harus dimakan dan apa yang harus dihindari untuk menjaga kesehatan usus besar dan menurunkan risiko kanker kolorektal.

Baca juga: Agar Terhindar dari Kanker Usus Besar, Lakukan 6 Hal Ini

Makanan yang baik untuk usus besar

Beberapa jenis kanker tidak dapat dicegah. Namun jika menyangkut kanker kolorektal (kanker usus besar), gaya hidup dan kebiasaan kita rupanya berpengaruh besar dalam membantu menurunkan risikonya.

Bahkan faktor makanan dapat berkontribusi terhadap 80% kasus kanker kolorektal yang berarti bahwa membuat pilihan makanan yang tepat dapat memberikan manfaat yang besar.

Berikut beberapa tips pola makan sehat untuk membantu menangkal kanker usus besar:

Dapatkan serat dalam buah dan sayuran

Mengonsumsi buah dan sayur yang tinggi serat dapat membantu mencegah kanker kolorektal.

Dokter Steele mengatakan bahwa buah-buahan dan sayuran adalah sumber serat yang mudah didapat dan bermanfaat bagi kesehatan usus besar.

“Serat dari buah dan sayur mempercepat waktu transit produk limbah melalui usus besar, membantu menurunkan kolesterol, dan bahkan membantu memperbaiki gejala wasir,” ujarnya.

Sumber serat baik lainnya adalah biji-bijian utuh yang tidak diolah dan kaya akan vitamin serta mineral yang menyehatkan.

Sebuah tinjauan pada tahun 2020 menemukan bahwa orang yang memasukkan biji-bijian utuh ke dalam makanannya memiliki risiko lebih rendah terkena jenis kanker tertentu termasuk kanker kolorektal.

Baca juga: 6 Makanan Terbaik untuk Kesehatan Pencernaan dan Usus

Kurangi konsumsi daging merah dan daging olahan

Apakah Anda familiar dengan kata “karsinogen”? Istilah ini mengacu pada apa pun yang berpotensi menyebabkan kanker, seperti tembakau, sinar UV, dan asbes dan – ternyata -- beberapa daging.

Penelitian mengaitkan daging merah dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan daging merah sebagai karsinogen Grup 2A yang digambarkan sebagai “mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia.”

Dr. Steele mengatakan klasifikasi yang lebih tinggi terutama berlaku untuk daging olahan seperti daging yang diawetkan dengan cara diasap, diasinkan, atau ditambahkan bahan pengawet kimia (seperti bacon, ham, sosis, hot dog, dll.).

Daging olahan diklasifikasikan sebagai karsinogen Grup 1 yang berarti terdapat bukti adanya karsinogenisitas pada manusia. Hal ini menempatkannya dalam kelompok yang sama dengan tembakau dan zat berbahaya lainnya.

Hilangkan makanan olahan ultra

Makanan olahan ultra adalah makanan yang telah diubah dengan memasukkan lemak, pati, gula, dan minyak terhidrogenasi. Makanan tersebut mengandung zat aditif, pengawet, dan bahan lain yang membuatnya terasa lebih enak dan bertahan lebih lama — namun juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com