KOMPAS.com - Kita biasanya mengurangi porsi makan saat diet menurunkan berat badan.
Imbasnya, kita merasa lapar karena asupan kalori juga lebih rendah.
Tak jarang, rasa lapar itu tidak tertahankan sehingga kita malah tergoda makan camilan yang tentunya jauh dari kata sehat.
Baca juga: Diet Plant Based, Cara Terbaik Menjaga Kesehatan Ginjal
Untuk mencegahnya, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan.
Apa saja? Berikut uraiannya, dikutip dari Eat This.
Berdasarkan Harvard T.H. Chan School of Public Health, intermiten efasting fektif untuk menurunkan berat badan, dengan penurunan rata-rata 3-5 kilogram selama 10 minggu.
Namun masih belum jelas apakah pola makan ini lebih unggul dibandingkan metode diet penurunan berat badan lainnya.
Meski demikian, intermitten fasting bisa mencegah kita makan sembarangan.
Baca juga: Mengenal Intermittent Fasting dan Siapa Saja yang Bisa Melakukannya
Hindari makan menu yang terlalu bervariasi setiap kali makan atau ngemil.
Riset membuktikan, membatasi jumlah makanan berbeda saat makan dapat membantu individu merasa lebih kenyang dan berpotensi mengontrol asupan makanan.
Dengan mengurangi jumlah rasa dan aroma berbeda di piring, secara alami kita akan lebih cepat merasa kenyang.
Baca juga: 4 Cara Cegah Makan Berlebihan saat Lebaran
Studi di linical Chemistry menguraikan, makanan dengan kombinasi bahan tertentu, seperti gula dan karbohidrat olahan, lemak, dan garam dapat memicu perilaku seperti kecanduan.
Menu dengan kandungan glikemik tinggi memicu respons dopamin yakni rasa senang di otak.
Ketika responsnya berkurang, hal itu membuat kita semakin mendambakan makanan tersebut, meski tidak mengalami rasa lapar fisiologis.
Penelitian Universitas Michigan menyebutkan, makanan yang paling membuat ketagihan antara lain coklat, es krim, kentang goreng, pizza, kue kering, keripik, kue, popcorn mentega, burger keju, muffin, sereal sarapan, dan permen karet.
Baca juga: Studi: Makanan Olahan Menyebabkan Degenerasi Otak