Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2023, 12:27 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjalani gaya hidup pasif dan tidak banyak bergerak seperti duduk atau berbaring dalam waktu lama tanpa aktivitas fisik berarti, dikaitkan dengan berbagai dampak kesehatan yang merugikan.

Orang dengan gaya hidup sedentary, alias tidak banyak bergerak itu berpotensi meningkatkan risiko kesehatan termasuk penambahan berat badan, obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan peningkatan risiko kematian.

Kabar buruknya, di jaman modern ini, satu dari empat orang dewasa di seluruh dunia gagal memenuhi tingkat aktivitas fisik yang direkomendasikan.

Padahal tubuh kita dirancang untuk bergerak, dan tidak melakukan aktivitas dalam waktu lama dapat menimbulkan efek buruk dalam waktu yang relatif singkat seperti berkurangnya massa otot dan perubahan metabolisme.

Karenanya sangat penting untuk memasukkan aktivitas fisik ke dalam kehidupan sehari-hari untuk melawan dampak negatif dari duduk terlalu lama.

Baca juga: Sadari, 8 Tanda Gaya Hidup Kurang Gerak yang Mengancam Kesehatan

“Secara historis, jika seseorang duduk atau berbaring berjam-jam saat tidak tidur, mereka akan kelaparan atau cenderung makan sesuatu yang akan menjadi penyakit dan penuaan dini," kata Aimee Layton, PhD, ahli fisiologi olahraga dari Columbia University dan anggota Peloton Health & Wellness Advisory Council.

Bagaimana mengetahui bahwa kita kurang bergerak?

Menurut Jessica Matthews, DBH, pelatih kebugaran dan asisten profesor kinesiologi dan kesehatan integratif di Point Loma Nazarene University menyebutkan, kita disarankan mengurangi perilaku menetap dalam waktu lama menjadi tidak lebih dari 60 menit setiap kalinya.

“Setiap kali kita duduk atau berbaring selama satu jam, usahakan untuk melakukan gerakan selama tiga hingga enam menit,” kata Joe Holder, Pelatih Utama Nike dan konsultan kesehatan dan kebugaran.

Dia menyarankan untuk menyetel alarm setelah duduk beberapa menit, untuk berdiri, berjalan, dan melakukan beberapa gerakan duduk-berdiri dari kursi. Cara ini menghentikan waktu duduk yang lama dan membuat darah kita mengalir dengan lancar.

Tanda bahwa kamu kurang aktif

1. Gagal memenuhi rekomendasi kesehatan global

Salah satu cara untuk mengetahui apakah kamu termasuk orang yang tidak banyak bergerak adalah dengan melihat pedoman Organisasi Kesehatan Dunia yang menyarankan aktivitas aerobik intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit per minggu, atau aktivitas aerobik intensitas tinggi selama 75 hingga 150 menit per minggu, ditambah dua hari latihan kekuatan.

Jika kamu tidak memenuhi salah satu saran tersebut, kemungkinan besar kamu kurang banyak bergerak. Solusinya adalah dengan mulai berolahraga secara perlahan hingga bisa mencapai rekomendasi ini.

2. Menghabiskan lebih dari separuh waktu bangun tanpa bergerak

“Hitung jumlah jam tidur kamu lalu kurangi dengan 24 jam. Angka tersebut adalah jumlah jam dalam sehari kita beraktivitas. Jika kamu menghabiskan lebih dari 50 persen waktu tersebut untuk duduk, berbaring, dan tidak bergerak, maka kamu harus menemukan cara untuk mengubahnya," saran Suzanne Steinbaum, MD, ahli jantung preventif, pendiri SRSHeart Center for Women's Prevention, Health and Wellness.

Menjadi lebih aktif dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti parkir jauh dari tempat kerja atau pasar swalayan, atau menggunakan sepeda, transportasi umum, dan berjalan kaki.

Baca juga: Awas, Ancaman Diabetes bagi Kamu yang Kurang Gerak...

Lebih mudah lelah adalah salah satu akibat malas olahraga untuk kesehatan.iStockphoto/fizkes Lebih mudah lelah adalah salah satu akibat malas olahraga untuk kesehatan.

3. Merasa lelah sepanjang waktu

Kelelahan memang disebabkan oleh banyak hal seperti stres, pola makan yang buruk, hingga ketidakseimbangan hormon. Tetapi tidak banyak bergerak juga berperan dalam kelelahan ekstrem.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com