Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2023, 12:12 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika kamu memiliki kelebihan berat badan, mengalami masalah pada sendi atau keseimbangan tubuh, merasakan nyeri pada kaki karena kerusakan saraf, atau menghadapi keterbatasan fisik lainnya yang sering terjadi pada penderita diabetes, berolahraga di kolam renang dapat menjadi pilihan yang tepat.

Dalam air, berat badan kamu akan terasa "berkurang" hingga 90 persen. Ini akan memberikan daya apung yang diperlukan bagi orang dengan kelebihan berat badan agar dapat melanjutkan sesi aerobik lebih lama dan melakukan gerakan tubuh yang mungkin sulit dilakukan di tempat lain.

Berenang tidak hanya merupakan latihan aerobik yang efektif, tetapi juga memiliki kelebihan dibandingkan berjalan kaki. Hal ini karena gerakan saat berenang mampu melatih kedua bagian tubuh, atas dan bawah, secara serempak.

Ketika kamu berada di dalam air, sendi-sendi kamu terlindungi dari benturan berkat daya apung. Namun, jika kamu membutuhkan bantuan tambahan, menggunakan papan luncur bisa menjadi solusi.

Baca juga: Bau Klorin di Kolam Renang Berbahaya atau Tidak?

Alat ini berguna bagi yang merasa kurang yakin dengan kemampuan berenang mereka dan memerlukan bantuan ekstra untuk tetap mengapung.

Selain itu, jika kamu ingin fokus melatih kaki, memegang papan luncur di samping dan mendorong diri melalui air dengan kekuatan kaki dapat menjadi latihan yang efektif.

Kamu bisa menetapkan target jarak saat berenang, misalnya menyeberangi kolam renang (25 meter dalam kolam standar), kemudian istirahat selama 30 detik.

Jika hal tersebut terasa kurang menantang, cobalah untuk berenang secara bergantian selama 5 menit dan beristirahat selama 1 menit.

Secara bertahap, tambahkan jarak tempuh setiap kali berenang hingga mencapai total 30 menit per sesi.

Untuk meningkatkan kebugaran aerobik, lakukan sesi berenang sebanyak tiga kali seminggu.

Sebaiknya hindari berenang jika kamu memiliki luka terbuka karena dapat meningkatkan risiko infeksi.

Tapi, jika kamu tetap ingin berenang saat mengalami luka atau penyakit, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan perban tahan air atau pelindung kulit lainnya yang sesuai.

Jangan lupa untuk membersihkan perban dengan petugas pantai atau manajer kolam renang sebelum memulai berenang.

Meski berenang dianjurkan, namun saat berenang kita akan sulit untuk memastikan apakah kita berkeringat atau merasa lemas. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan meninggalkan kolam renang segera setelah kamu merasa ada yang tidak beres.

Tips lainnya jika gula darah kamu turun saat berada di dalam air, kamu mungkin tidak akan punya waktu untuk keluar dan pergi ke loker untuk mengambil camilan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com