Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2023, 16:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber NY Post

KOMPAS.com - Ketika Rachel Williams memutuskan untuk belajar bermain pingpong, wanita berusia 89 tahun ini belum bisa memukul bola.

Namun, tiga tahun kemudian, dia menjadi berita utama di koran lokalnya setelah menempati posisi ketujuh dalam turnamen tenis meja untuk kelompok usianya di National Senior Games di Pittsburgh, AS.

Sebuah pencapaian yang tidak buruk untuk sebuah hobi yang dilakoni di tengah pandemi Covid-19.

Williams mulai bermain tenis meja sebagai cara untuk tetap aktif, setelah pusat kebugaran di pusat jompo di Lancaster, Pa. ditutup karena pembatasan Covid pada tahun 2020.

Kala itu, dia mendengar bahwa tenis meja adalah cara yang baik untuk menjaga kesehatan otak.

Baca juga: Tak Ada Kata Terlalu Tua, 5 Kakek-Nenek Pencetak Rekor Luar Biasa

Langkah jeniusnya - dia membeli robot ping-pong Zxmoto seharga 200 dollar AS atau sekitar Rp 3,1 juta.

Alat bantu untuk berlatih tenis meja seorang diri. VIA nypost.com Alat bantu untuk berlatih tenis meja seorang diri.

Alat ini memungkinkan dia untuk berlatih olahraga di mana pun, saat terjebak dalam kesendirian.

"Harganya memang mahal, tapi saya pikir saya layak mendapatkannya," kata Williams kepada Wall Street Journal.

Penelitian menunjukkan, otak bekerja lebih keras saat bermain pingpong melawan robot. Sebab robot tidak akan memberikan isyarat bahasa tubuh untuk diikuti atau dieksploitasi.

Lawan tanding mekanik Williams ini dapat mengejutkannya dengan 36 jenis servis yang berbeda, dan memiliki kemampuan untuk membuatnya takut dengan pukulan backspin dan sidespin.

Baca juga: Casey, Menikah Pakai Gaun Pengantin Warisan Nenek Buyut dari 1939

Namun, bukan berarti ia tidak mampu menghadapi tantangan ini. 

Dia sukses mengembangkan minat yang besar ini demi menjaga pikirannya tetap aktif, setelah menyaksikan ibu mertuanya menderita Alzheimer beberapa tahun sebelumnya.

Melihat apa yang dilakukan penyakit ini pada orang yang dicintainya mendorongnya untuk mendaftar dalam studi penelitian Alzheimer di Universitas Johns Hopkins, pada tahun 2007.

Di sana, ia mempelajari peran yang dapat dimainkan oleh pilihan tetap aktif secara fisik dalam menjaga pikiran agar tetap bugar.

Baca juga: Nenek 65 Tahun Lesley Maxwell Ungkap Rahasia Awet Mudanya

Perhentian pertamanya, sebelum pingpong, adalah tap dancing - yang menurut Williams membutuhkan keterampilan yang sama.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com