Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2023, 14:22 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Disuria atau anyang-anyangan, seringkali berkaitan dengan infeksi saluran kemih (ISK).

Ini adalah gejala umum yang terjadi ketika ada iritasi atau infeksi saluran kemih, termasuk kandung kemih, uretra, ginjal, atau bagian lain sistem kemih.

Menurut laporan Urology Health, anyang-anyangan menjadi keluhan umum dan dialami banyak orang saat bepergian atau traveling.

Pasalnya, sejumlah kebiasaan saat traveling itu dapat membuat kita "keluar" dari rutinitas.

Mulai dari kurang minum, kurang tidur, lebih banyak bergerak dan berkeringat, tidak menjaga asupan makanan hingga kecenderungan mengonsumsi makanan "baru" bagi lidah atau saluran pencernaan.

Dampak dari kegiatan itu tak menutup kemungkinan bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih hingga anyang-anyangan.

Baca juga: 5 Teh Herbal untuk Bantu Atasi Gejala Anyang-anyangan 

Cara mencegah anyang-anyangan saat traveling

Dr. Suzette Sutherland, ahli urologi dari Pelvic Health Center di UW Medical Center, Seattle, Amerika Serikat mengatakan, traveling memang menjadi agenda yang menyenangkan.

Tetapi hal itu juga dapat membuat tubuh kita stres, sehingga berdampak pada sistem saluran kemih.

Meski demikian, ada beberapa cara untuk tetap sehat sekaligus mencegah anyang-anyangan yang bisa mengganggu kesenangan kita saat liburan.

Tips ini pun sangat berguna bagi orang yang punya masalah atau sensitif pada kesehatan saluran kemihnya.

1. Tetap terhidrasi

Secara umum, orang dewasa membutuhkan dua liter cairan per hari. Memenuhi asupan cairan tubuh saat bepergian sangat penting untuk mencegah anyang-anyangan,

"Penting juga untuk membatasi asupan kafein dan alkohol," kata Dr. Sutherland.

Jika kesulitan mengakses air minum yang bersih, cobalah untuk membawa air minum sendiri atau bersiap membeli air minum kemasan untuk dibawa selama bepergian.

Dr. Sutherland juga menjelaskan, ada beberapa pertanda yang bisa dikenali saat kita kekurangan cairan, yaitu dengan melihat warna urine saat buang air kecil.

Jika warnanya pucat atau bening seperti air, itu berarti kita cukup cairan.

Tetapi jika warnanya kuning, kecoklatan, keemasan atau kuning tua dan pekat, itu pertanda tubuh kekurangan cairan.

Kemudian perhatikan pula soal seberapa sering kita buang air kecil dalam sehari.

Normalnya, buang air kecil sekitar lima kali sehari. Tetapi jika anyang-anyangan menyerang, frekuensinya bisa lebih dari itu dan air seni yang keluar cenderung sendiri, disertai sensasi perih atau nyeri.

2. Perhatikan makanan yang dikonsumsi

Saat bepergian, pastikan kita tetap mengonsumsi makanan sehat. Jangan lupa untuk tetap mengonsumsi makanan yang higienis, termasuk sayuran dan buah-buahan.

Terlebih jika kita traveling ke daerah yang kualitas air atau makanannya meragukan. Cobalah untuk menyediakan obat dari dokter agar dapat diminum saat gejala anyang-anyangan mulai dirasakan.

"Hidrasi dan pola makan yang sehat adalah solusi yang terbaik (untuk mencegah masalah anyang-anyangan)," jelas Dr. Sutherland.

Baca juga: Daging yang Terkontaminasi Bakteri E. coli Bisa Picu Anyang-anyangan 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com