Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Gunakan Cara Ini untuk Menurunkan Berat Badan

Kompas.com - 24/11/2023, 06:00 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika Anda berdiri timbangan dan menemukan bahwa angka yang muncul ternyata lebih besar dari dugaan, Anda mungkin akan merasa sedih dan bertekad untuk menurunkan berat badan seketika.

Namun seperti yang dikatakan banyak orang, menurunkan berat badan jauh lebih sulit daripada menambanya.

Meskipun begitu, seberapapun putus asa atau geramnya Anda, jangan melakukan 10 kesalahan umum ini.

1. Menetapkan tujuan yang tidak realistis

Bersumpah untuk menurunkan berat badan sampai, misalnya, 10kg dalam seminggu mungkin terdengar ambisius dan menunjukkan bahwa Anda memiliki tekad yang kuat. Tapi itu bukanlah hal yang ideal, menurut psikolog Susan Albers, PsyD, karena terlalu banyak yang harus diturunkan dalam waktu begitu cepat.

Penelitian menunjukkan bahwa menurunkan 0,5 hingga 1 kg seminggu adalah tujuan yang masuk akal dan membantu membantu menjaga agar berat badan yang sudah hilang tidak kembali lagi.

Dr. Albers mengatakan, “Jangan meremehkan kekuatan pencapaian positif. Saat melakukan tindakan yang membuat merasa baik, Anda akan ingin terus melakukannya.”

Alternatif lain yang juga bisa dilakukan adalah menetapkan pola makan yang lebih sehat dan perubahan gaya hidup.

Baca juga: 5 Kebiasaan Makan untuk Menurunkan Berat Badan Setelah Usia 30 Tahun

2. Mengandalkan fad diet

Fad diet —sebuah program diet jangka pendek yang membantu menurunkan berat badan dengan cepat dalam waktu singkat tanpa olahraga— mungkin menawarkan banyak hal termasuk ‘melelehkan’ lemak dalam waktu singkat.

Tapi kata Beth Czerwony, RD, LD, ahli diet terdaftar, kenyataannya praktik ini hanya memberikan sedikit hasil jangka panjang.

Diet yang berfokus makan satu makanan atau jenis makanan tertentu seperti “Diet jeruk bali” atau program makan yang sebagian besar hanya berfokus pada protein atau lemak merupakan salah satu contoh fad diet.

Cara ini justru dapat menyebabkan masalah kesehatan karena mengabaikan nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh.

Czerwony menyebutkan bahwa pola makan yang sehat dan berkelanjutan biasanya merupakan pola makan yang menyeluruh. “Itu berarti mengonsumsi buah, sayuran, biji-bijian, protein, dan produk susu dalam ukuran porsi yang masuk akal.”

Maka dari itu, alih-alih melakukan fad diet, Anda bisa menggantinya dengan diet Mediterania yang biasanya direkomendasikan para penyedia layanan kesehatan demi hasil jangka panjang.

3. Menggunakan rasa bersalah sebagai motivator

Menyalahkan diri sendiri secara mental tentang berat badan tidak akan membantu menurunkan angka timbangan dan mungkin malah akan memberikan efek sebaliknya.

Penelitian menunjukkan bahwa perasaan bersalah terhadap berat badan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan memicu hubungan yang tidak sehat dengan makanan.

Dr. Albers sempat memperingatkan, “Ini bukanlah jalan menuju kesuksesan. Saat Anda merasa melakukan sesuatu yang ‘salah’ atau ‘buruk’, kemungkinan besar Anda akan menyerah begitu saja.”

Dengan kata lain, menghilangkan pikiran “negatif”, terlebih tentang diri sendiri, dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

Baca juga: 8 Kebiasaan Kecil di Malam Hari yang Ampuh Menurunkan Berat Badan

4. Melewatkan makan

Meskipun mengurangi kalori merupakan salah satu cara menurunkan berat badan, melewatkan makan bukan merupakan ‘cara cepatnya’. Makanan adalah bahan bakar bagi tubuh yang berarti Anda tidak bisa membiarkan ‘tangki’ Anda kosong begitu saja.

Czerwony menjelaskan bahwa melewatkan makan dapat membuat tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dan berdampak memperlambat metabolisme.

Daripada melewatkan makan, akan lebih baik bila Anda melakukan puasa intermiten yang membatasi “jam makan”, efektif untuk menurunkan dan mengatur berat badan tanpa menghilangkan asupan nutrisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com