KOMPAS.com - Pernahkah kalian merasa ketika baru saja bangun pagi hari, tapi pikiran sudah berpacu kemana-mana?
Daftar tugas menakutkan mulai berbaris: mulai dari pekerjaan rumah, mengurus anak dan keluarga, hingga tugas kantor, bisa menimbulkan kecemasan yang datang secara tiba-tiba.
Kenyataannya, kecemasan pagi, entah karena stres situasional atau gangguan kecemasan, bisa menghambat langkah kita bahkan sebelum hari dimulai.
Seorang psikiater, Joseph Austerman, DO, menjelaskan kaitann kondisi ini dengan pola tidur dan bagaimana mengelolanya.
Baca juga: 10 Praktik Mindfulness untuk Mengatasi Kecemasan
Jadi, mari bahas cara menghadapi kecemasan pagi ini, mungkin jawabannya terletak pada pola tidur kita.
Kecemasan pagi itu seperti hantu yang menyergap begitu kita membuka mata.
Kurang lebih seperti namanya, kecemasan pagi adalah perasaan khawatir yang membuat tubuh berada dalam mode fight-or-flight langsung setelah bangun tidur, bahkan ketika tidak ada bahaya yang nyata di sekitar.
Menurut Dr. Austerman, kekhawatiran ini mungkin memiliki kaitan erat dengan apa yang kita alami sebelumnya sehingga kita membawa beban pikiran sebelum tidur, dan kecemasan itu tetap ada hingga pagi hari.
Dia juga menyoroti bagaimana kecemasan bisa merayap ke dalam mimpi kita, membuat kita terbangun dengan ketegangan yang sulit dijelaskan.
Intinya, sebenarnya tidak ada perbedaan biologis antara kecemasan pagi dan jenis kecemasan lainnya.
Jadi, jika kamu merasakannya, kamu tidak sendirian dan ini bisa menjadi tanda bahwa tidurmu butuh perhatian lebih.
Kecemasan pagi memiliki gejala seperti:
· Nyeri perut
· Rasa berat atau ketegangan di dada
· Sakit kepala