KOMPAS.com - Sesak napas tak cuma berhubungan dengan kondisi kesehatan fisik, tapi juga mental. Salah satu penyebabnya bisa dipicu oleh kecemasan atau anxiety.
Kecemasan adalah respons alami terhadap stres atau ketegangan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi ketika tidak dikelola dengan baik, kondisi itu dapat memicu sejumlah gejala umum seperti sesak napas.
Lalu, seperti apa hubungannya antara sesak napas dan kecemasan?
Baca juga: 7 Penyebab Sesak Napas yang Jarang Disadari
Rasa cemas atau kepanikan biasanya berhubungan dengan rasa takut.
Hal itu dapat memicu sejumlah perubahan pada perilaku dan kondisi fisik seseorang untuk bertahan dari sesuatu yang dianggap sebagai ancaman.
Melansir laman Medical News Today, keluhan sesak napas akibat kecemasan umumnya berhubungan dengan reaksi di otak dan respons tubuh 'melawan' atau 'lari'.
Respons tersebut bisa membuat denyut jantung meningkat untuk memompa darah ke organ lebih cepat untuk mempersiapkan otot dalam beraksi.
Kemudian sistem pernapasan juga dapat terpengaruh karena respons otak membuat napas menjadi lebih cepat untuk menyuplai oksigen ke bagian otot tubuh.
Sesak napas pun merupakan salah satu gejala yang dialami oleh orang yang sedang merasa cemas atau mengalami gangguan kecemasan.
Selain pernapasan yang lebih cepat, respons otak dari perasaan cemas bisa memicu sejumlah gejala lain berupa:
Baca juga: 7 Tanda Paru-paru Tidak Sehat, Sesak Napas hingga Kuku Biru