Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Penyakit Kronis Dianjurkan Rutin Minum Jamu, Ini Sebabnya

Kompas.com - 06/01/2024, 09:13 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit kronis umumnya jenis penyakit yang dialami dalam jangka waktu panjang, bahkan cenderung seumur hidup. Pengobatannya dijalani dalam jangka waktu panjang pula.

Pengobatan penyakit kronis bisa dibantu dengan pengobatan secara herbal, tepatnya dengan rutin mengonsumsi jamu. 

Baca juga:

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si., Jumat (5/1/2024). 

"Minum jamu secara rutin akan membantu mengoptimalkan pengobatan yang sedang ditempuh karena jamu ini sifatnya komplementer, jadi sebagai (obat) pelengkap untuk pasien yang sedang menjalani pengobatan," papar Inggrid kepada Kompas.com, Jumat (5/1/2024), ketika ditemui di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. 

Secara teori, lanjutnya, jamu berkhasiat untuk membantu menstabilkan kadar gula darah dan lemak darah.

Maka dari itu, jamu cukup baik untuk dikonsumsi oleh para penderita penyakit kronis, seperti darah tinggi, diabetes, kolesterol, asam urat, kanker, dan tumor.

Inggrid menambahkan, jamu-jamu yang dijual secara umum dan dalam bentuk cair sudah terbukti aman dikonsumsi.

“Jahe merah, beras kencur, kunyit asam, sinom, pahitan, kudu laos, itu termasuk jenis-jenis jamu yang sangat baik untuk membantu optimalisasi pengobatan penyakit kronis,” tuturnya.

Baca juga:

Penderita diabetes harus hati-hati minum jamu

Ilustrasi jamu beras kencur.SHUTTERSTOCK/FAIRUZAID99 Ilustrasi jamu beras kencur.

Hanya saja, kata Inggrid, khusus para pengidap penyakit diabetes atau kencing manis, tidak boleh sembarangan minum jamu. Terutama yang kadar gulanya tinggi. 

“Contohnya beras kencur, dari berasnya saja sudah mengandung karbohidrat, otomatis sudah mengandung gula juga. Jadi lebih baik dihindari, atau tidak perlu ditambahkan gula lagi,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar jamu bisa dikonsumsi secara rutin, tetapi harus mengikuti dosis yang tepat agar tidak berlebihan. 

“Minum jamu itu maksimal satu sampai dua kali sehari. Untuk kondisi tertentu, jika memang sedang sakit, bisa tiga sampai empat kali sehari. Tetapi, yang aman ya cukup satu sampai dua kali sehari,” pungkasnya.

Baca juga: Seberapa Efektif Minum Jamu untuk Menurunkan Berat Badan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com