Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2024, 09:09 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Ada banyak cara untuk mengidentifikasi seorang narsistik, tetapi salah satu cara terbaik adalah dengan memperhatikan cara mereka berdebat. 

Annie Zimmerman, PhD, seorang psikoterapis dan pakar kesehatan mental, mengatakan "hampir mustahil" untuk berdebat secara sehat dengan seorang yang memiliki kepribadian narsistik, dan itu karena mereka cenderung terlibat dalam gaya argumen tertentu yang tidak mau kalah. 

Apa saja lima tanda seseorang dengan kepribadian narsistik yang perlu kita waspadai?

Ciri kepribadian narsistik

1. Selalu menyangkal melakukan kesalahan apa pun

Orang dengan kepribadian narsistik cenderung menyangkal bahwa mereka punya kesalahan dalam suatu masalah, kata Zimmerman. “Mereka tidak mau disalahkan atau mengambil tanggung jawab walau kenyataan bicara sebaliknya,” jelasnya.

Tidak hanya itu, jika mereka mengucapkan kata meminta maaf, Zimmerman mengatakan bahwa permintaan maaf tersebut biasanya "hanya di bibir saja".

Penelitian menunjukkan bahwa orang narsistik cenderung tidak merasa bersalah atas tindakan mereka, yang membantu menjelaskan mengapa mereka juga cenderung tidak mau bertanggung jawab atas tindakan mereka. 

Mereka mungkin mengabaikan bahwa tindakan atau kata-kata mereka menyakitkan, atau bahkan langsung menyangkal hal itu pernah terjadi.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang dengan gangguan kepribadian narsistik (NPD) memiliki kesadaran diri yang sangat rendah. Hal ini membuat mereka sulit mengenali ketika mereka telah melakukan kesalahan, apalagi mengakuinya.

Baca juga: 7 Tanda Awal Penderita Narsistik, Mari Kita Berkaca...

2. Mereka menyalahkan orang lain

Orang narsistik bukan hanya tidak mau mengakui kesalahan yang mereka lakukan, namun mereka mungkin malah menyalahkan kamu atau orang lain saat berdebat.

"Misalnya ketika kamu membicarakan suatu masalah yang terjadi karena kesalahan mereka, mereka mungkin akan menyangkal dengan mengatakan apa yang dia lakukan karena kamu penyebabnya,"ujar Zimmerman.

Misalnya, mereka mungkin mengatakan sesuatu seperti: "Jika kamu tidak begini, saya tidak akan pernah melakukan itu." 

Atau, mereka mungkin mengungkit kesalahan masa lalumu untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang dia sebabkan. Hal ini menghilangkan tekanan dari mereka, dan mengalihkan kesalahan pada orang lain.

3. Mereka menganggap dirinya korban

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan narsisme cenderung menganggap diri mereka sebagai korban alias playing victim. Mereka terus-menerus menyiratkan bahwa orang lainlah yang bertindak jahat terhadap mereka.

Menurut Zimmerman, mereka juga akan membuat kamu merasa telah melakukan kesalahan dan seharusnya merasa kasihan pada mereka sebagai korbannya, bukan sebaliknya.

Memainkan peran sebagai korban mungkin melibatkan kata-kata seperti "selalu" atau "tidak pernah". Misalnya: "Mengapa kamu selalu menyulitkanku setelah semua yang telah aku lakukan untukmu?" atau "Apa pun yang kulakukan untukmu, sepertinya itu tidak pernah cukup."

Baca juga: Mengenal Ciri Gangguan Kepribadian Narsistik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com