Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Main Character Syndrom", Salah Satu Ciri Orang Narsis

Kompas.com - 17/12/2023, 16:21 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa dari kita mungkin memiliki energi dan sifat sebagai "main character" atau tokoh utama dalam hidup agar semua sesuai dengan narasi cerita kita.

Atau mungkin kita merasakan semburan energi ini ketika mengakhiri rutinitas latihan, di mana kita hampir menyerah, namun membayangkan semua mata tertuju pada kita, dan akhirnya kita mendongakkan kepala dan memacu diri untuk menyelesaikannya.

Momen-momen seperti ini bisa menumpuk menjadi serangkaian perilaku yang disebut sebagai "main character syndrome" (MCS), atau sindrom tokoh utama.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sindrom ini, seorang psikolog, Susan Albers, PsyD, pun menjelaskan apa yang membuat perilaku tersebut menjadi apa itu main character syndrome, tanda-tanda, hingga pengaruhnya pada kesehatan mental sebagai berikut.

Apa itu main character syndrome?

Kondisi yang juga dikenal sebagai sindrom tokoh utama ini sebenarnya bukanlah diagnosis medis, tetapi merupakan istilah yang menimbulkan rasa ingin tahu di dunia maya selama beberapa tahun terakhir.

Sindrom ini didefinisikan sebagai serangkaian perilaku, di mana kita melihat diri sendiri sebagai karakter utama dalam kisah hidup.

Kita adalah tokoh utama dan orang lain sering kali hanyalah pendukung atau pihak yang jahat.

Kita sering melihat diri sebagai orang yang paling penting di dalam ruangan, dan bertindak sesuai dengan narasi plot, yang kita atur sendiri.

Baca juga: Sindrom Anak Tengah, Kerap Merasa Dibayangi tapi Lebih Mampu Berempati

"Energi karakter utama mungkin merupakan istilah yang lebih tepat untuk serangkaian perilaku ini, dan dengan energi semacam ini, kita sering kali tampil seolah-olah ada kamera yang selalu menyorot kita," jelas Susan.

"Memiliki perspektif tersebut — bahwa kita adalah pusat dari cerita — secara alami mengubah cara kita menampilkan diri kepada orang lain dan bagaimana kita bertindak dalam lingkungan publik," terangnya.

Ketika kita memiliki energi tokoh utama, kita cenderung menyoroti atau memperkuat aspek-aspek tertentu dari kepribadian kita untuk menguntungkan cerita dan tempat kita dalam kehidupan orang lain.

Sebagai contoh, jika kita senang melucu, kita mungkin akan meningkatkan humor dalam lingkungan kelompok untuk memainkan peran sebagai seseorang yang humoris atau mengeluarkan tawa secara berlebihan.

Dilihat dalam konteks lain, ketika seseorang datang kepada kita dan menceritakan masalah yang mereka hadapi, kita mungkin akan meromantisasi masalah kita sendiri sebagai tanggapan, atau mengabaikan perasaan orang lain dengan membuat masalah mereka adalah tentang kita.

"Ketika kita meromantisasi masalah kita, kita sering merasa harus melalui masalah yang sulit karena hal tersebut memberi kita semacam pertumbuhan atau pengembangan karakter," kata Susan.

"Terkadang, dengan sindrom ini, kita mungkin percaya bahwa semuanya akan berjalan dengan cara yang positif atau semuanya akan memiliki akhir yang bahagia seperti yang sering terjadi di film-film. Namun, hal ini tidak selalu terjadi," ujar dia.

Intinya, dalam hal sindrom karakter utama, kita berisiko menjadi pahlawan dalam cerita kita sendiri atau menjadi penjahat bagi orang lain jika kita tidak berhati-hati.

Baca juga: 5 Tanda Orang Narsis dalam Obrolan dan Cara Menghadapinya

Gangguan kepribadian narsistik dan sifat-sifat terkait

Aspek-aspek tertentu dari sindrom karakter utama sering kali berkaitan erat dengan perilaku yang terkait dengan gangguan kepribadian narsistik.

"Perbedaan utama antara narsisme dan sindrom karakter utama adalah tingkat kestabilannya," kata Susan.

"Bagi seseorang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik, kita akan melihat bukti-bukti dari hal ini sepanjang hidup kita dan dalam konteks yang berbeda dalam hubungan kita di tempat kerja dan di rumah."

"Bagi seseorang yang memiliki sindrom karakter utama, ini adalah sesuatu yang mungkin menjadi fokus atau pola pikir pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang dan tidak pada periode lainnya," jelas dia.

Sindrom karakter utama sering kali dapat dikaitkan dengan:

• Kecemasan

• Rasa insecure

• Harga diri yang rendah

"Sering kali, sindrom karakter utama dapat berasal dari rasa insecure jika kita menampilkan wajah palsu atau bagian yang paling dramatis dari diri kita untuk menarik perhatian," kata Susan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com