Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sindrom Anak Emas? Ketahui 10 Tanda dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 17/05/2024, 16:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com – Pernahkah orangtuamu terlihat lebih menyayangi kakak atau adikmu? Jika pernah, tentunya kamu tahu betapa menyakitkannya hal tersebut, terutama jika kamu adalah anak yang “kurang” disayangi.

Namun, tidak banyak orang yang menyadari betapa buruknya dampak sikap pilih kasih itu pada anak yang lebih diprioritaskan dibandingkan anak lainnya.

Disadur dari Best Life, Jumat (17/5/2024), sikap pilih kasih yang dilakukan secara ekstrem dapat memunculkan sindrom anak emas atau Golden Child Syndrome.

Para ahli terapi mengatakan, sindrom itu bisa sangat memengaruhi hubungan anak, saudara kandung, dan hubungan orangtua dan anak.

“Dinamika ini bisa memiliki beberapa konsekuensi yang tidak diinginkan,” ujar ahli terapi kesehatan mental dan trauma perinatal, Becca Reed.

Baca juga: Tips Parenting untuk Mencegah Persaingan Kakak Adik sejak Dini

Ia melanjutkan, anak emas sering menginternalisasi keyakinan bahwa kasih sayang dan penerimaan bergantung pada kemampuan mereka untuk memenuhi harapan.

Menurut Reed, ini dapat menghasilkan kecemasan yang ditandai dengan perfeksionisme, tekanan kuat untuk mencapai prestasi yang berlebihan, dan kebutuhan yang berlebihan akan validasi.

“Di masa dewasa, pola-pola ini dapat memengaruhi kesehatan mental, hubungan, dan identitas diri mereka,” sambung dia.

Seorang psikoterapis berlisensi bernama Rachel Goldberg menambahkan, sindrom anak emas bukanlah diagnosis yang diakui oleh Diagnostic Statistical Manual (DSM).

Adapun, DSM adalah standar yang digunakan para pekerja di bidang kesehatan mental untuk mendiagnosis masalah kesehatan mental seseorang.

Lantas, apakah sindrom anak emas memiliki tanda-tanda tersendiri? Lalu, apakah ada cara untuk mengatasinya?

Tanda-tanda sindrom anak emas

1. Orangtua terang-terangan memuji dan mendukung anak emas

Sindrom anak emas biasanya merujuk pada dinamika keluarga yang mana satu anak disayangi dan diistimewakan dibandingkan anggota keluarga lainnya.

Goldberg menjelaskan, ini biasanya paling mudah dikenali ketika anak emas memiliki kakak atau adik yang diperlakukan berbeda.

“Mereka menerima banyak perhatian positif dibandingkan kakak atau adik mereka. Anak emas akan menerima banyak pujian. Prestasi mereka, bahkan sekecil apapun, akan dibanggakan dan menjadi perhatian semua orang,” tutur dia.

2. Anak emas punya rasa tanggung jawab dan konsekuensi berbeda

Seringkali, anak emas diprioritaskan dan dipandang sebagai anak yang sempurna. Reed menuturkan, ini sering disetai dengan banyak ekspektasi dan tanggung jawab.

Sebab, anak dipandang sebagai kebanggaan keluarga. Jadi, anak diajarkan untuk memenuhi standar yang tinggi dan mewakili impian keluarga.

“Ini dapat menyebabkan identitas yang sangat terkait dengan menyenangkan orangtua dan mencapai visi kesuksesan mereka,” jelas Reed.

Namun, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi. Terkadang, anak emas akan diberikan tanggung jawab dan konsekuensi yang lebih kecil dibandingkan saudara kandungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com