Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2024, 11:12 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Love bombing adalah istilah yang semakin sering kita dengar, terutama dalam konteks hubungan romantis.

Fenomena ini merujuk pada tindakan seseorang yang memberikan perhatian, pujian, dan kasih sayang secara berlebihan di awal hubungan. 

Psikolog klinis berlisensi dalam praktik swasta dari Santa Monica dan profesor psikologi di California State University di Los Angeles, Dr. Ramani Durvasula menjelaskan, love bombing sering digunakan oleh individu dengan sifat narsistik atau kecenderungan untuk mengontrol.

Pada tahap awal hubungan, pelaku love bombing akan membanjiri pasangannya dengan perhatian, pujian, dan kasih sayang yang intens.

Baca juga: Apa Itu Love Bombing? 8 Tanda Pasangan Melakukannya

Tujuannya adalah untuk membangun ketergantungan emosional yang kuat dari korban terhadap pelaku. Ramani menambahkan, love bombing adalah bentuk manipulasi yang digunakan oleh seseorang untuk mengontrol atau memanipulasi pasangannya.

Pada awal hubungan, pasangannya akan merasa sangat dicintai dan diinginkan.

"Ini sering dilakukan oleh individu dengan sifat narsistik yang ingin membuat pasangannya tergantung secara emosional," jelas Dr. Ramani seperti dikutip dari laman Men’s Health.

Lalu, berapa lama sebenarnya fase love bombing ini berlangsung?

Berapa lama waktu love bombing berlangsung?

Menurut Ramani, love bombing bisa berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Namun, durasi ini bisa bervariasi tergantung pada individu dan dinamika hubungan.

"Biasanya, love bombing berlangsung sekitar tiga hingga enam bulan," jelas Ramani.

Sementara itu, pendiri PsychCentral Dr. John M. Grohol menambahkan bahwa love bombing cenderung berlangsung sampai pelaku merasa bahwa mereka sudah berhasil mengunci komitmen dari pasangannya.

"Begitu pelaku merasa aman bahwa pasangannya sudah terikat secara emosional, mereka biasanya akan mulai menunjukkan sifat asli mereka, yang sering kali tidak seindah saat fase love bombing," katanya.

Baca juga:

Bedanya love bombing dengan hubungan yang penuh cinta

Jadi, bagaimana kita tahu jika hubungan yang dijalani benar-benar nyata?

Psikolog Alaina Tiani menjelaskan bahwa cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan mengidentifikasi apakah mereka melanggar batas-batas yang sehat atau tidak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com