Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 01/12/2022, 08:45 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber SELF

KOMPAS.com - Arawinda Kirana akhirnya buka suara setelah tudingan menjadi orang ketiga yang beredar di media sosial beberapa waktu belakangan.

Lewat agensinya, aktris pendatang baru ini mengaku dimanipulasi sehingaga tak tahu soal kondisi rumah tangga pria yang menjalin hubungan dengannya.

Baca juga: Klarifikasi Agensi soal Tudingan Arawinda Kirana Jadi Perebut Suami Orang

Bintang Yuni ini juga merasa menjadi sasaran love bombing lewat berbagai perhatian, kata-kata manis dan chat rayuan sampai akhirnya terlena.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KITE Entertainment (@kite.entertainment)

Dalam pernyataannya ini, aktris berusia 21 tahun ini juga mengaku sulit berpisah karena berbagai manipulasi dan love bombing yang dilakukan pria tersebut.

Cara mengenali perilaku love bombing sejak awal

Love bombing adalah perilaku dan perhatian intens maupun berlebihan dari seseorang untuk memanipulasi pasangannya.

Sering kali, perilaku ini sulit dikenali karena kita terbiasa dengan narasi romantis berlebihan dari film, acara TV dan dongeng yang berkembang selama ini.

"Budaya kita, melalui TV, film, dan dongeng, memberi tahu kita bahwa perilaku yang kita kenal sebagai love bombing adalah ekspektasi normal akan cinta romantis," Laura Reagan, LCSW-C, terapis hubungan di Baltimore.

Baca juga: Love Bombing, Ketika Pasangan Memberi Perhatian Berlebih

Pelaku love bombing terasa seperti angin segar dibandingkan mantan pasangan yang tidak sesuai ekspektasi kita meskipun sebenarnya risikonya lebih tinggi.

"Love bombing adalah salah satu dari banyak gerakan yang digunakan pelaku untuk mencoba menghilangkan rasa kekuatan, kendali, dan kekuatan pasangannya sebagai individu," ujar Elena Welsh, PhD, psikolog klinis berlisensi.

Mereka akan memaksa kita menghabiskan lebih sedikit waktu dengan orang lain untuk mengasingkan dari orang lain atau memberikan tekanan emosional dengan menggunakan pesona, kejutan romantis, atau kecemburuan.

Agar tidak menjadi korbannya, pastikan kita mengenal tanda-tanda love bombing sejak awal.

Seperti apa?

Komunikasi intens

Pelaku love bombing akan membanjiri kita dengan chat, telepon, DM dan berbagai bentuk komunikasi lain.

Mereka akan berusaha menghubungi tanpa henti bahkan ketika kita sedang bekerja, berkunjung ke rumah orangtua bahkan meninggalkan komentar di berbagai unggahan di media sosial.

Baca juga: Love Bombing, Taktik Melenakan Pasangan Seperti di The Tinder Swindler

"Jika pasangan Anda merasa terhina ketika Anda bersenang-senang tanpa mereka atau menyiratkan bahwa Anda tidak menghormati mereka jika Anda tidak terus-menerus melapor, ini adalah tanda bahaya," pesan Kimberly Perlin, LCSW-C, pekerja sosial klinis berlisensi terlatih trauma di Maryland.

Halaman:
Sumber SELF


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com