Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Pertama Kali Thrifting, Jangan Gampang Jijik!

Kompas.com - 11/06/2024, 21:21 WIB
Nabilla Ramadhian,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan thrifting atau membeli barang bekas yang masih layak pakai sudah ada sejak lama. Namun, bukan berarti semua orang pernah melakukannya.

Beberapa tahun belakangan, kegiatan ini semakin diminati karena thrifting sudah tidak terbatas di pasar loak saja.

Untuk baju bekas, penjualannya sudah merambah ke bazar, bahkan pertokoan di ruko, mal, dan e-commerce.

Walhasil, semakin banyak pula masyarakat yang tertarik memasuki dunia thrifting pakaian.

Project Manager Sunday Space Market Rafsya Adira menuturkan, jika ingin mulai thrifting, kamu tidak boleh mudah jijik.

"Make sure jangan jijikan. Harus tahu bahwa baju thrift bisa dapat dari mana saja," kata dia dalam acara Sunday Space Market di MGP Space, Jakarta, Minggu (9/6/2024).

Baca juga: Item yang Sebaiknya Dipilih dan Dihindari Saat Thrifting

Selain itu, ketahui pula bahwa baju bekas bisa dipakai oleh beragam manusia sebelumnya. Pakaiannya pun mungkin sudah pernah kena beragam noda ketika dipakai pengguna lama.

Beberapa booth yang menjual pakaian bekas dalam acara Sunday Space Market di MGP Space, Jakarta, Minggu (9/6/2024).kompas.com / Nabilla Ramadhian Beberapa booth yang menjual pakaian bekas dalam acara Sunday Space Market di MGP Space, Jakarta, Minggu (9/6/2024).

Tips pertama kali thrifting

1. Ketahui tujuan thrifting

Untuk mengatasi rasa jijik itu, Rafsya menyarankan agar kamu mengetahui tujuan dari memasuki dunia thrifting.

"Thrifting itu preferensi. Ada yang enggak suka bajunya sama kayak orang lain, ada yang pengin punya baju limited quantity, ada juga yang karena tren dan kebawa suasana," Rafsya berujar.

Baca juga: 5 Tempat Thrifting di Jakarta, Pasar Senen hingga Santa

2. Tentukan apa yang kamu cari

Setelah mengetahui tujuan thrifting, tentukan apa yang ingin kamu capai saat belanja baju bekas.

Misalnya, kamu membeli dan memakai baju bekas untuk menerapkan gerakan berkelanjutan atau sustainable living.

Dengan kata lain, kamu ingin mengurangi limbah fesyen sekaligus menghemat pengeluaran untuk belanja pakaian dengan membeli baju bekas layak pakai.


Bisa pula melakukan thrifting untuk menerapkan gerakan upcycling fashion.

Upcycling fashion adalah proses mengubah pakaian lama, usang atau rusak menjadi sesuatu yang baru.

3. Coba pertahankan kegiatan thrifting

Setelah mantap ingin memasuki dunia thrifting pakaian, Rafsya menyarankan agar kamu mempertahankan lifestyle tersebut.

Menurut dia, thrifting sudah menjadi sebuah budaya yang tidak boleh dibiarkan menjadi tren belaka.

"Salah satu tujuannya supaya bisa mengurangi limbah pakaian yang enggak terpakai," ucap dia.

Baca juga: Perbedaan Thrifting dan Preloved, Serupa tapi Tak Sama

Berdasarkan temuan Changing Markets Foundation pada 2021, industri pakaian bertanggung jawab atas lebih dari 20 persen polusi air di dunia.

Sedangkan menurut laporan International Union for Conservation of Nature pada 2017 menunjukkan bahwa tekstil akan menjadi sumber polusi mikroplastik laut terbesar di dunia.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com