Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Puma Night Run, Bukan Sekedar Lari

Dahulu event lari tidak semeriah saat ini. Peserta berkumpul di lokasi, lalu ada sambutan atau pengumuman soal aturan dan lainnya. Lalu terompet ditiup, peserta berlari sampai finish, juara diumumkan, selesai.

Kini banyak penyelenggara, berlomba memberikan event lari yang lebih mengesankan.  Selain memilih tempat yang nyaman untuk berlari, banyak juga acara atau kegiatan yang diselenggarakan untuk mendukung event lari itu.

Salah satunya adalah acara Puma Night Run Indonesia yang diadakan di ICE Bumi Serpong Damai, Sabtu malam (2/9/2017).

Selain itu ada banyak food truck yang menyediakan berbagai makanan. Lalu ada juga tenda-tenda yang memamerkan produk-produk dari Puma dan sponsor acara ini.

Fasilitas bagi peserta pun lengkap, mulai dari toilet hingga penitipan barang yang diatur rapi. Ada juga lokasi-lokasi dengan background menarik untuk berfoto. Ini artinya, saat menunggu start bisa dihabiskan dengan kegiatan lain yang menyenangkan.

Race Village sendiri dibuka sejak pukul 15.00. Sedangkan start berlari pada pukul 19.00. Dengan jeda waktu 4 jam, penting bagi penyelenggara untuk menyediakan fasilitas yang mengasyikkan.

Pasalnya pada pukul 16.00 para peserta sudah berdatangan, baik yang membawa kendaraan sendiri atau yang menggunakan bus yang disediakan dari berbagai titik di Jakarta untuk menuju BSD.

Pertama kali

Puma Night Run Indonesia adalah yang pertama kali diselenggarakan. Acara ini mengikuti acara tahunan serupa yang diadakan di berbagai negara. Puma Night Run sendiri awalnya diadakan di Taipei, Taiwan, tahun 2006.

Baca: Berlari Penuh Kegembiraan di Tepi Sungai Daijin

Namun di samping itu ada juga kategori pemenang lain, misalnya mereka yang berpenampilan paling menarik (best dressed). Maka banyak peserta kemudian antre di tenda-tenda untuk menggambari muka dan tubuhnya agar lebih menarik.

Banyak juga peserta yang mengenakan aksesoris penuh cahaya saat berlari agar tampilan lebih “menyala”, sehingga suasana lari mirip pesta cahaya warna-warni.

Adapun aksesoris seperti gelang dengan lampu LED disediakan bagi 2000 peserta pertama yang datang ke area. Lalu gelang cahaya tersedia bagi semua peserta. Ada juga aksesoris lampu yang bisa dipasang di tali sepatu. Peserta bisa mendapatkannya dengan memenuhi 4 tantangan yang mudah, seperti men-download aplikasi lari, berfoto di race village, dan mengunjungi beberapa tenda sponsor.

Lari dalam cahaya

Saat lari akan dimulai pukul 19.00, peserta menuju garis start untuk bersiap. Titik start ini tak kalah meriah dengan cahaya lampu-lampu sorot dan kelap-kelip lampu di tubuh peserta. Teriakan-teriakan gembira terdengar saat terompet dibunyikan.

Mereka yang lari berkelompok saling menyemangati rekannya agar tidak ketinggalan, sedangkan yang individu mencari celah untuk mendahului. Namun jangan bayangkan ini seperti balapan. Nyaris semua pelari mencari kegembiraan dalam acara ini, bukan gelar juara.

Banyak yang berlari santai bahkan berjalan cepat. Ada yang berlari sambil mendorong stroller dengan anaknya. Ada juga keluarga dengan anak-anak yang berlari penuh canda.

Saya ingat perkataan Fajar Nugraha, marketing Puma Indonesia, saat berlari di Taipei: Walau peserta tercepat akan mendapat hadiah, namun acara lari ini tidak terutama ditujukan sebagai perlombaan. “Ini adalah medium untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan para runners dengan menyediakan sarana yang baik dan menarik bagi mereka,” ujarnya saat itu.

Maka barangkali bagian terpenting dari acara ini adalah menikmati setiap langkah dengan kegembiraan dan kebersamaan.

Persis seperti kata mantan pelari Olimpiade Julie Isphording, "Run often. Run long. But never outrun your joy of running."

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/09/03/072022520/puma-night-run-bukan-sekedar-lari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke