Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Jeffrey Polnaja, "Orang Gila" yang Bermotor Keliling Dunia

KOMPAS.com – Nama Jeffrey Polnaja ramai diperbincangkan saat berhasil menyelesaikan misi perdamaiannya dengan mengeliling 97 negara menggunakan motor BMW R1150 GS.

Tidak tanggung-tanggung, jarak yang ia tempuh mencapai 420.000 kilometer dengan dua etape perjalanan.

Etape pertama yang diberi tajuk “Ride For Peace” dilakukan 2006-2008 dengan melintasi 72 negara di Asia, Afrika, dan Eropa.

Etape kedua, dilakukan 2012-2015 dengan membelah Eropa, Siberia, Amerika Serikat, kemudian kembali ke Asia.

Namun, di balik kesuksesan menjelajahi dunia, ada banyak perjuangan yang harus dilewatinya.

Dianggap Gila

Ia kemudian mencari sponsor dengan mendatangi sebuah perusahaan.

Jangankan tertarik, perusahaan tersebut menertawakan Jeffrey dan menganggap pria yang akrab disapa Kang Jeje (JJ) ini orang gila. Mimpi JJ dianggap mustahil untuk diwujudkan.

Tak patah semangat, Jeje tetap memupuk mimpinya sambil menjalankan hari sebagai pengusaha.

Hingga suatu hari, dia memutuskan untuk mengumpulkan banyak uang demi perjalanan solonya, bahkan hingga menjual perusahaannya.

Tahun 2006, ia memulai perjalanannya keliling dunia menggunakan modal sendiri dan membawa misi perdamaian. Ia bertemu dengan banyak orang di 97 negara.

Kepada orang-orang tersebut, Jeje menggambarkan Indonesia negara damai, bukan negara teroris yang kerap disangkakan masyarakat dunia.

Bahkan, di negara-negara konflik seperti Afghanistan, kedamaian Indonesia menjadi impian warga di sana.

“Saya tidak datang ke sebuah negara untuk mengubah politik setempat menjadi damai. Tapi memberi tahu pandangan Indonesia sebagai negara damai,” ujar Jeje kepada Kompas.com di Eiger Bandung, Senin (28/10/2019).

Ketika warga di sana bertanya, baru ia menjelaskan tentang Indonesia.

Dengan pertemanan, berkomunikasi, mereka akan mengenal sosok Indonesia. Bahkan, ada kalanya mereka penasaran dan mencari sendiri informasi tentang Indonesia.

Semua perjalanan ini bagi dia adalah caranya berterima kasih kepada Tuhan. Ia menikmati pejalanan, mengagumi berbagai keindahannya.

“Di alam bukan untuk menantang atau merasa diri paling hebat. Tapi mensyukuri dan menikmati kehebatan sang pencipta."

"Karena dalam kesendirian, kita tidak pernah sendiri. Ada sang pencipta,” imbuh dia.

Keberhasilan Jeje mengelilingi dunia ini dianugerahi beberapa penghargaan. Di antaranya dari Rekor Otomotif Indonesia (ROI) tahun 2019 dan Asosiasi Motor Indonesia (IMI) 2008 silam.

Ekspedisi Equador

Kini, Jeje memasuki babak baru perjalanan. Sejak 28 Oktober 2019, bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, ia memulai ekspesidi Equatoride.

Equatoride merupakan perjalanan solo touring menggunakan motor menjelajahi kawasan tropis 23.5° LU dan 23.5° LS.

Ada 25 negara yang akan dilewati mulai dari Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Selandia Baru, South Countries, kembali ke South East Asia, dan finish di Indonesia pada 2021.

Berbeda dengan perjalanan sebelumnya, ekspedisi kali ini disponsori Eiger. Ia mengatakan, hanya Eiger yang tidak mengatakan mimpi saya mustahil.

“Ketika ke Eiger Company, mereka tidak merasa saya orang gila. Kita sama-sama ketemu orang gila. Mungkin itu yang membuat kualitas produknya hebat,” ucap dia.

Sebab ia termasuk orang yang rewel. Saat melakukan perjalanan beberapa waktu lalu, ia kerap merusak barang Eiger, dan menceritakan kelemahan produk mereka.

Tim Eiger kemudian berpikir keras memperbaiki kekurangan lalu mengirimkan barang baru ke saya di negara mana.

“Produk Eiger sudah ada di berbagai negara lewat KBRI untuk dikirim ke saya,” imbuh dia.

Selain misi mengenalkan budaya Indonesia, dalam perjalanan kali ini ia mengusung pesan zero waste. Ia tidak menargetkan berapa lama tinggal di sebuah negara.

Sebab, ia ingin menikmati perjalanan dan pemandangan di sana. Bahkan ada kalanya, ia tidak tahu akan menginap di mana.

“Itu bukan masalah. Tidur di tenda beratapkan berjuta bintang juga jalan, itu lebih indah dan mahal,” ungkap dia.

Seperti saat ia tidur di gurun Atacama beberapa tahun silam. Ia melihat bintang dan terasa pendeknya jarak dengan galaksi bima sakti. Sesuatu yang mahal dan tidak terbayar oleh apa pun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/29/120000920/kisah-jeffrey-polnaja-orang-gila-yang-bermotor-keliling-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke