Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Memilih Suplemen untuk Pria di Atas 50 Tahun

KOMPAS.com - Menginjak usia 50 tahun, pria perlu memerhatikan asupan yang dikonsumsi demi menjaga kesehatan tubuh.

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami penurunan fungsi dalam menyerap nutrisi dari makanan.

Memiliki diet yang terencana dengan mengonsumsi suplemen tambahan dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi di usia yang tak lagi muda.

Matthew Black, ahli diet di Ohio State University Wexner Medical Center di Colombus mengatakan, sebenarnya pria di usia 50 tahun sangat mungkin untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian tanpa menggunakan tambahan suplemen.

Mendapatkan keseimbangan nutrisi dari sumber makanan dan gaya hidup sehat dapat membantu pria mencegah masalah defisiensi nutrisi di usia 50 tahun.

Usahakan dulu untuk memenuhi kebutuhan melalui makanan jika memang tidak ada masalah kekurangan nutrisi.

Sebab, tidak ada satu pun suplemen dikatakan sebagai "pil ajaib" yang dapat menggantikan gaya hidup sehat, termasuk mendapatkan tidur yang cukup, olahraga teratur hingga mengonsumsi makanan bergizi.

Akan tetapi, beberapa kondisi kesehatan dapat membuat seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu sehingga berdampak pada pengurangan fungsi tubuh dalam penyerapan nutrisi.

Jika perlu menambahkan suplemen ke dalam diet pada pria di atas usia 50 tahun, berikut beberapa tips yang mungkin bisa diterapkan agar tidak salah memilih suplemen tambahan.

1. Baca labelnya dengan cermat

Dalam memilih suplemen atau multivitamin, disarankan untuk membaca label dengan cermat.

Hal ini bertujuan untuk melihat kandungan yang ada pada vitamin tersebut serta memeriksa presentase nilai harian yang dibutuhkan tubuh.

Sebaiknya pilih suplemen yang tidak melebihi tolerable upper intake levels atau kerap disebut UL yang merupakan indikator batas aman konsumsi suplemen, sehingga tidak menimbulkan efek samping di kemudian hari. 

Indeks UL ini perlu disesuaikan oleh umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, faktor genetik hingga kondisi fisiologis seseorang.

2. Pilih suplemen yang aman

Mengonsumsi suplemen tambahan perlu diperhatikan keamanannya. Paling tidak cari yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Perlu diperhatikan pula untuk menghindari bahan-bahan yang terkadang dapat menimbulkan potensi bagi kesehatan.

Misalnya kata-kata rancu seperti "terbuat dari campuran khusus" atau tidak tertera berapa persen kandungan bahan tertentu di dalam kemasan.

3. Sesuaikan dosisnya dengan kondisi tubuh

Suplemen yang dosisnya tidak sesuai dengan kondisi tubuh dapat menimbulkan risiko kelebihan vitamin dan dapat menimbulkan efek samping.

Ahli gizi menyarankan untuk tidak mengonsumsi vitamin apa pun dalam kadar yang super tinggi. Terutama pada jenis vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E dan K.

Asupan vitamin yang berlebihan dapat membuat eksresi urine dari jumlah yang tidak dapat diserap oleh tubuh. Kondisi ini bisa memicu kerusakan fungsi hati dan ginjal.

4. Konsultasikan ke dokter

Meski pun cukup mudah untuk mencari suplemen di gerai kesehatan, namun akan lebih baik jika konsultasikan dulu ke dokter sebelum membelinya.

Dokter akan lebih mengetahui nutrisi spesifik yang dibutuhkan tubuh berdasarkan kebutuhan pribadi, usia, kondisi medis, tingkat kebugaran dan lain sebagainya.

Setidaknya, pria di usia 50 tahun ke atas perlu menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala agar mendapatkan panduan yang tepat terkait vitamin atau suplemen yang dibutuhkan.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/17/100731020/tips-memilih-suplemen-untuk-pria-di-atas-50-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke