Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengaruh Obesitas pada Tubuh, Merusak Saraf, Otot sampai Mental

Bobotnya mencapai 300 kilogram sehingga terpaksa dievakuasi dari rumahnya untuk mendapatkan penanganan.

Pemeriksaan dari dokter RSCM juga mendapati berbagai masalah kesehatan di tubuhnya akibat kelebihan berat badan tersebut.

Pengaruh obesitas pada tubuh manusia

Obesitas adalah kondisi berat dan lemak tubuh berlebihan yang sangat kompleks.

Hal ini biasanya disebabkan oleh faktor keturunan, fisiologis, dan lingkungan sekaligus pola makan, aktivitas fisik dan olahraga.

Tidak hanya soal penampilan, obesitas juga meningkatkan risiko masalah kesehatan termasuk jantung, diabetes, pencernaan hingga mental.

Dikutip dari Healthline, berikut adalah pengaruh obesitas pada kondisi tubuh manusia.

Saraf

Obesitas sangat meningkatkan risiko stroke yang terjadi ketika darah berhenti mengalir ke otak.

Masalah kesehatan ini bahkan bisa membuat pernapasan seseorang benar-benar berhenti untuk waktu yang singkat sehingga berisiko kematian.

Pencernaan

Obesitas telah dikaitkan dengan risiko penyakit gastroesophageal reflux (GERD) yang lebih tinggi.

Ada juga risiko batu empedu karena adanya penumpukan dan pengerasan sehingga dibutuhkan pembedahan.

Lemak juga dapat menumpuk di sekitar hati dan menyebabkan kerusakan hati, jaringan parut, dan bahkan gagal hati.

Kardiovaskular

Jantung penderita obesitas harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Efek sampingnya adalah tekanan darah tinggi yang membuat pembuluh darah menjadi keras dan menyempit.

Arteri yang mengeras, juga disebut aterosklerosis, dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Endokrin

Obesitas juga bisa membuat sel-sel tubuh kebal terhadap insulin yang sebenarnya penting untuk produksi energi.

Resistensi terhadap insulin memicu risiko diabetes yang rentan dengan komplikasi termasuk jantung, ginjal, stroke, amputasi hingga kebutaan.

Kelebihan berat badan kronis ini juga  meningkatkan risiko komplikasi serius selama kehamilan.

Rangka dan otot

Obesitas dapat menyebabkan memburuknya kepadatan tulang dan massa otot yang disebut sebagai obesitas osteosarkopenik.

Dampak buruknya adalah risiko patah tulang yang lebih tinggi, cacat fisik, resistensi insulin, dan banyak lainnya.

Berat badan yang berlebihan juga memberikan tekanan ekstra pada sendi sehingga mudah merasa sakit dan kaku.

Kulit

Kulit yang berlipat akibat lemak berlebihan sangat rentan mengalami ruam.

Ada juga masalah acanthosis nigricans yang merupakan perubahan warna dan penebalan kulit pada lipatan tubuh, berkaitan dengan diabetes.

Obesitas juga berpengaruh negatif pada kesehatan mental penderitanya.

Orang dengan obesitas mungkin lebih cenderung mengalami:

  • kesejahteraan berkurang
  • emosi negatif
  • gejala psikopatologis

Selain itu, obesitas juga memicu risiko depresi yang lebih tinggi, harga diri yang buruk, dan masalah dengan citra tubuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/15/190017620/pengaruh-obesitas-pada-tubuh-merusak-saraf-otot-sampai-mental

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke