Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Koleksi Mel Ahyar “Kultulibrasi”, Keseimbangan Budaya Tiga Generasi

KOMPAS.com - Perancang busana, Mel Ahyar menggelar pergelaran bertajuk Mel Ahyar Annual Show 2023: Kultirubarasi di City Hall, PIM 3 Mall, Jakarta Selatan pada Kamis (11/8/2023).

Koleksi yang dihadirkan Mel Ahyar kali ini terinspirasi dari kesenjangan dalam hal pewarisan budaya antar generasi. Mel melihat saat ini banyak wastra atau kain tradisional Indonesia mulai punah karena anak-anak perajin memilih untuk tak melanjutkan pembuatan wastra.

“Aku melihat kesenjangan, konflik-konflik yang ada di situ dalam pewarisan budaya. Si wastra-wastra yang cantik ini mulai banyak yang punah karena anak-anak si perajin ini lebih memilih untuk bekerja di tempat lain seperti di minimarket, kafe atau melakukan yang lain gitu, jadinya menenun bukan sesuatu yang cool, bukan sesuatu yang patut diteruskan,” ujar Mel Ahyar.

Koleksi ini juga bertujuan agar generasi muda bisa mengolah wastra tanpa melihat batasan-batasan tertentu.

“Kalo boundaries ke atas antara lain karena motifnya saklek, ini pakemnya seperti ini. Nah itu yang suka bikin anak muda menyerah, duh banyak banget aturan gue nggak mau pakai. Akhirnya cara mereka menghormatinya ya dengan tidak ngapa-ngapain,” lanjut Mel Ahyar.

Dalam annual shownya kali ini, Mel Ahyar menghadirkan 75 koleksi dalam tiga segmen, yaitu karya RIKURIKU dari HAPPA dan XY, dilanjutkan dengan koleksi Mel Ahyar ARCHIPELAGO, dan ditutup oleh Mel Ahyar Fall/Winter 2023-2024.

Pertunjukan dibuka oleh bran Happa dan XY yang terinspirasi dari ukiran suku Asmat, Papua yang diterjemahkan secara casual, ringan, dan bermain dengan mix and match busana.

Kemudian, pada segmen selanjutnya adalah koleksi Mel Ahyar ARCHIPELAGO yang didedikasikan untuk budaya wastra Indonesia. Dalam menghasilkan karya dalam koleksi ini, mel bekerja sama dengan tiga daerah yaitu Medan, Lampung dan Tuban.

Sementara, pada segmen terakhir yaitu Mel Ahyar Fall/Winter 2023-2024, Mel tidak menggunakan kain wastra namun ia lebih menekankan pada eksplorasi. Segmen ini bercerita soal bagaimana budaya yang tidak bisa turun begitu saja tapi harus diturunkan dan diajarkan dari generasi ke generasi.

Menurut Mel, salah satu cara untuk mewariskan budaya agar regenerasi pada perajin bisa berjalan mulus adalah dengan meregenerasi pembelinya.

“Jadi kalo si generasi Z melihat bahwa oh ternyata keren ya wastra itu dijadikan sesuatu yang bisa gue pakai. Akhirnya si perajin yang muda-muda ini memproduksi sesuatu yang cool. Ternyata anak-anak muda juga bisa pakai,” ujar Mel Ahyar

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/11/114916020/koleksi-mel-ahyar-kultulibrasi-keseimbangan-budaya-tiga-generasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke