Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Facial Ultrasound, Perawatan Terbaru Mengencangkan Kulit Bebas Jarum

Perawatan ini membantu mencegah penuaan kulit dengan meningkatkan produksi kolagen.

Dilakukan secara non-invasif alias tanpa jarum sehingga dianggap bebas rasa sakit dan minim efek samping.

Apa itu facial ultrasound?

Facial ultrasound adalah perawatan menggunakan High-Intensity Focused Ultrasound (HIFU) alias ultrasonografi terfokus intensitas tinggi untuk menargetkan lapisan jaringan dalam dan merangsang pertumbuhan kolagen baru.

Cara kerjanya memang mirip dengan USG yang biasanya dilakukan ibu hamil.

Namun perawatan ini mengoptimalkan energi di area alis, leher, area bawah dagu, dan dekolletage (area dada) sehingga terlihat lebih kencang.

Facial ultrasound dikerjaka dengan alat khusus yang dapat mencapai kedalaman lima milimeter di bawah kulit dan menembus lapisan otot kedua di bawah otot wajah.

Penetrasinya bahkan lebih dalam dibandingkan perawata laser, yang sebelumnya jadi andalan banyak perempuan untuk mengencangkan kulit.

“Tidak seperti perawatan laser lain yang hanya menargetkan lapisan luar kulit, facial ultrasoun tidak melibatkan permukaan kulit,” jelas pakar kecantikan Cleveland Clinic, Amanda Kanaan.

“Ini menyalurkan energi ultrasonik yang merangsang kolagen ke lapisan terdalam.”

Umumnya, dibutuhkan waktu 2-3 jam untuk menjalankan perawatan ini, tergantung pada area yang ditargetkan.

Manfaat facial ultrasound

Facial ultrasound tidak hanya merangsang produksi kolagen tapi juga mampu menghaluskan kerutan, meningkatkan elastisitas kulit dan mengurang tampilan rahang.

Perawatan ini juga berguna untuk mengangkat kelopak mata atau alis yang terkulai dan mengencangkan area dada.

“Saat dermis mulai memproduksi kolagen baru, kulit wajah dan leher yang kendur akan terangkat dan mulai terlihat lebih muda dan kencang,” terang Kanaan.

Facial ultrasound semakin banyak diminati karena bersifat non-invasif, tidak ada bedah, tidak ada jahitan, dan tidak ada down time.

Biasanya dilakukan orang yang ingin menghindari facelift atau belum mau melakukan operasi plastik.

Cocok pula untuk orang di bawah usia 30 tahun yang ingin melakukan tindakan pencegahan.

Meski demikian, facial ultrasound paling direkomendasikan untuk pemilik kulit kendur di area wajah dan leher yang masuk kategori ringan sampai sedang.

Di sisi lain, banyak juga yang memadukannya dengan bedah facelift untuk meningkatkan dan memperpanjang hasil operasi.

“Setelah prosedur, klien dapat langsung kembali ke aktivitas normal tanpa harus mengikuti instruksi khusus pasca-prosedur,” kata Kanaan.

Hasil optimalnya bisa dilihat sekitar 3-6 bulan setelah prosedur meskipun ada yang mengalaminya lebih cepat.

Tidak dibutuhkan pengulangan tapi banyak juga yang membutuhkan tiga sesi perawatan sampai hasilnya memuaskan.

Meski demikian, facial ultrasound tidak disarankan untuk ibu hamil, menyusui atau menderita penyakit autoimun seperti lupus atau artritis reumatoid.

Efek samping

Facial ultrasound bukan perawatan yang sempurna karena tetap memiliki risiko efek samping.

Tidak ada down time tapi kita mungkin saja tetap mengalami memar dan nyeri tekan di area perawatan selain juga kemerahan yang muncul satu jam setelahnya.

Efek samping ini biasanya bersifat sementara tapi rasa nyeri bisa bertahan selama sebulan setelahnya, dalam beberapa kasus.

“Pastikan praktisi yang melakukan prosedur Anda bersertifikat dan berpengalaman dalam perawatannya,” pesan Kanaan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/17/113910720/facial-ultrasound-perawatan-terbaru-mengencangkan-kulit-bebas-jarum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke