Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CEO Berpengalaman 39 Tahun Bocorkan Ciri Atasan Toxic

KOMPAS.com - Ginni Rometty adalah mantan CEO dan direktur IBM, perusahaan teknologi multinasional Amerika Serikat dengan pengalaman bisnis 39 tahun.

Berdasarkan pengalamannya, ia mengatakan ada kepribadian tertentu yang jadi ciri khas atasan toxic.

"Perfeksionisme mungkin tampak seperti kualitas hebat yang harus dimiliki seorang atasan. Ini sebenarnya sangat beracun," katanya, saat hadir pada KTT Forum Bisnis Dunia 2023.

Sayangnya, perilaku tersebut pernah dimilikinya di masa lalu sehingga memberikan dampak negatif pada karyawan, bukannya berpengaruh baik seperti seharusnya.

“Nama panggilan saya di awal karir saya adalah Red Pen. Sebabnya, Anda akan mengirimkan apa pun kepada saya [dan saya akan mengirimkannya kembali] dengan warna merah utuh,” kata perempuan berusia 66 tahun itu.

“Dulu saya berpikir itu adalah keterampilan yang hebat untuk menemukan setiap kesalahan dan memperbaikinya.”

Namun hal itu akhirnya menjadi obsesi untuk menemukan kesalahan yang lalu berdampak negatif pada bawahannya.

“Itu sangat melumpuhkan orang-orang… Saya melemahkan mereka. Tentu saja, saya tidak pernah bermaksud demikian, namun saya belajar untuk menghentikannya," urainya.

Ia menambahkan, atasan yang perfeksionis sering kali berpikir sedang berusaha memberikan contoh perilaku yang berorientasi pada detail.

"Sebaliknya, hal tersebut dapat membahayakan kecemasan dan produktivitas tim Anda," kata Rometty.

“Perfeksionisme adalah musuh kemajuan,” katanya.

“Dan itulah yang mempolarisasi masyarakat, secara ideologis. Dan inilah sebabnya kita tidak membuat kemajuan dalam banyak hal.”

Cara menghadapi atasan yang perfeksionis

Perfeksionisme adalah masalah yang berkembang bagi generasi profesional berikutnya, menurut psikolog Florida, Kate Rasmussen.

“Sebanyak dua dari lima anak-anak dan remaja adalah perfeksionis,” kata Rasmussen dalam wawancara 2018 lalu.

“Kita mulai membicarakan bagaimana hal ini mengarah pada epidemi dan masalah kesehatan masyarakat.”

Pakar kesehatan mental Morra Aarons-Mele mengatakan, kita bisa menghadapi atasan perfeksionis dengan menyadarkan mereka akan efek negatif dari perilakunya.

Misalnya, bagaimana mereka menciptakan lingkungan yang negatif — baik untuk di kantor maupun bagi dirinya sendiri.

"Mereka akan kelelahan atau terjebak dalam siklus penundaan tanpa akhir," terangnya.

Jika atasan menyadari sikap buruknya ini, mereka bisa mulai fokus untuk mengubahnya.

Tentunya, ini akan berpengaruh pula pada kehidupan profesional kita yang tak perlu terlalu sering melakukan revisi pekerjaan sehingga berdampak buruk pada kesehatan mental.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/20/070000220/ceo-berpengalaman-39-tahun-bocorkan-ciri-atasan-toxic

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke