KOMPAS.com - Waktu berkualitas atau quality time yang dibangun di dalam keluarga dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.
Bahkan, anak yang tidak mendapatkan quality time bersama orangtua akan lebih sulit mencapai tugas perkembangan usianya dan sulit menjalin hubungan dengan orang lain.
"Kalau dari kecil merasa kelekatan kurang, dia akan sulit menjalin hubungan dengan orang lain."
"Seperti apa aku harusnya berinteraksi, bagaimana mengutarakan keinginan, itu memengaruhi tugas perkembangan lainnya," kata psikolog pendidikan dari ruang konseling Rumah Dandelion sekaligus lulusan Universitas Indonesia Orissa Anggita Rinjani M.Psi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/1/2024), seperti dikutip dari Antara.
Ia melanjutkan, dalam piramida kebutuhan, anak yang kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi juga perlu memiliki rasa aman dan rasa dicintai agar kepercayaan dirinya bisa berkembang.
Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka tugas perkembangan lainnya juga akan terdampak.
"Kalau itu enggak terbangun, tugas perkembangannya akan makin sulit, bisa memengaruhi baik perkembangan sosial, kognitif, kesehatan mental, dan pencapaian akademisnya berdampak," ucap dia.
Luangkan setidaknya 15 menit
Sebagian orangtua mungkin sangat sibuk dan hanya memiliki sedikit waktu di rumah.
Meski demikian, Orissa menyarankan orangtua tetap meluangkan waktu bonding dengan anak, sedikitnya 15 menit.
Pastikan fokus tercurahkan sepenuhnya pada anak selama waktu yang sedikit itu, yakni dengan mengobrol dan menatap mata anak sehingga komunikasi menjadi optimal.
Berilah anak sentuhan kasih sayang sehingga terbangun muatan emosional, seperti memeluk atau sambil mengusap kepalanya.
"Itu yang akan membantu momen walaupun singkat tapi berharga. Meskipun waktu banyak tapi lebih banyak instruksi dan koreksi itu enggak juga (baik), jadi cara kita habiskan waktu dengan anak itu juga bermakna," tuturnya.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/02/201727620/anak-kurang-quality-time-dengan-orangtua-perkembangan-bisa-terganggu